Jejamo.com, Jakarta – Acara “Rosi” malam ini di KompasTV menampilkan wawancara via Skype dengan tiga penyintas corona, yakni Maria Darmaningsih beserta dua anaknya, Ratri dan Sita.
Maria menceritakan awal mula mereka terinfeksi covid-19. Termasuk bagaimana mereka menyikapi ujaran warganet. Ada pula yang mengaitkan penyakit itu dengan profesi Sita, anaknya, yang seorang penari.
Keluarga ini memang dikenal mempunya tradisi kesenian yang kuat. Maria bahkan selama diisolasi dan menjalani perawatan, mengisi hari di kamar dengan menggambar.
Yang menarik, Maria bilang ia selalu berusaha bahagia dan bergembira. Sebab, dengan demikian siistem kekebalan tubuh akan meningkat.
“Saya sampai bilang ke Sita setop nangis. Kalau nangis, kekebalan tubuh menurun. Saya ajak mereka selalu bahagia,” kata Maria dalam wawancara dengan Rosiana Silalahi barusan saja di KompasTV malam ini.
Maria berpesan kepada pasien corona untuk selalu bahagia dan gembira. Sebab, vaksin untuk penyakit ini belum ada. Pengobatan diberikan sesuai dengan keluhan.
“Makanya yang penting bahagia dan gembira. Senyum saja,” kata dia.
Maria, Sita, dan Ratri memberikan penghargaan setinggi-tinggi dan setulus-tulusnya kepada tim dokter, medis, laboran, cleaning service di rumah sakit.
Mereka menilai, dokter dan tenaga medis adalah pahlawan-pahlawan sejati. []
