Jejamo.com, Bandar Lampung – Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia (MHTI) Lampung menyebut, kesehatan reproduksi (kespro) adalah racun mematikan. Gagasan kespro disebut bukan obat.
Dalam rilis yang diterima jejamo.com Sabtu malam, MHTI menyatakan, permasalahan rumah tangga meningkat karena rusaknya interaksi suami istri, mewabahnya berbagai penyakit kelamin karena seks bebas, serta suburnya penyakit sosial seperti perselingkuhan, hidup bersama tanpa ikatan pernikahan, aborsi, termasuk semakin maraknya lesbian, gay, biseksual, transgender (LGBT) dsb.
Karena itu, MHTI DPD I Lampung menggagas aksi damai yang bertujuan memunculkan opini publik bahwa pendidikan kespro selama ini tidak mampu mencegah HIV/AIDS. Aksi akan dilakukan Minggu, 29/11/2015, pukul 08.00-11.30 WIB dengan rute Masjid Takwa hingga Tugu Adipura.
“Satu-satunya harapan untuk menyelamatkan generasi dari HIV/AIDS adalah dengan diterapkannya syariat Islam dalam institusi Khilafah Islamiyah,” kata Suci Gizela Pratiwi, Humas MHTI Lampung.
Kaya Gizel, sapaan akrabnya, HIV/AIDS menjadi masalah yang menghantui generasi. Pemerintah sudah berupaya untuk menghentikan laju perkembangan HIV/AIDS dengan program ABCDE yang dituangkan dalam pendidikan kespro.
“Gagasan kespro adalah upaya pemasaran ide kebebasan bertingkah laku. Lihatlah definisi kespro, yaitu keadaan kesejahteraan fisik, mental, sosial yang utuh dalam segala hal yang berkaitan dengan sistem, fungsi-fungsi dan proses reproduksi,” pungkasnya.(*)