Rabu, Desember 18, 2024

Top Hari Ini

Terkini

Balai Pelatihan Pertanian Lampung Gagas Pelatihan Pembuatan Tepung Mocaf

Pembuatan tepung mocaf. | Dokumentasi

Jejamo.com, Bandar Lampung – Wabah virus corona atau lebih dikenal sebagai Covid-19 (Corona Virus Disease 2019) pelan tapi pasti akan membawa dampak lumpuhnya kegiatan ekonomi.

Dari pengemudi online, pedagang kecil, pengusaha kecil menengah dan mikro (UMKM), hingga korporasi besar semuanya terdampak wabah ini.

Pembatasan interaksi sosial (social distancing) untuk mencegah penularan virus menjadikan kegiatan industri, perdagangan, tranportasi, sektor sektor jasa dan keuangan , semuanya mengalami gangguan.

Dengan demikian terjadi peningkatan secara besar-besaran orang yang kehilangan pekerjaan dan dan terhenti penghasilannya.

Untuk mengantisipasi dampak buruk dari situasi krisis ekonomi akibat wabah Covid-19 ini, pemerintah telah mempersiapkan berbagai langkah, di antaranya dengan terbitnya Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perpu) Nomor 1 Tahun 2020 Tentang Kebijakan Keuangan Negara dan Stabilitas Sistem Keuangan Untuk Penanganan Pandemi Corona Virus Diease 2019 (Covid – 19) dan/atau Dalam Rangka Menghadapi Ancaman Yang Membahayakan Perekonomian Nasional dan/atau Stabilitas Sistem Keuangan.

Di tengah situasi krisis ini, kabar baik datang dari Menteri Pertanian yang menyatakan bahwa produksi dan distribusi pangan tidak akan terganggu dengan wabah.

Justru pada saat wabah ini pertanian harus berada di garda depan menjadi penyangga utama dalam mendukung kesehatan melalui penyediaan pangan bagi rakyat.

Menindaklanjuti pernyataan Menteri dan Pimpinan di jajaran Kemeterian Pertanian, Balai Pelatihan Pertanian (Bapeltan) Lampung segera melakukan langkah nyata untuk berkontribusi mengatasi persoalan yang timbul akibat wabah, salah satunya adalah dengan mempersiapkan pelatihan pertanian secara on line.

“Yang dalam waktu dekat akan segera dirilis adalah Pelatihan Pembuatan Tepung Mocaf (Modified Cassava Flours), yaitu tepung serbaguna yang terbuat dari ubi kayu yang dimodifikasi melalui proses fermentas,” jelas Kepala Bapeltan Lampung, Dadan Sunarsa, kepada jejamo.com, hari ini.

Menurut Kepala Bapeltan Lampung, pelatihan pembuatan mocaf ini meskipun langkah sederhana tapi dampaknya diharapkan akan signifikan di tingkat implementasi.

Kata dia, mocaf ini sebenarnya komoditas strategis karena sebagian besar penggunaannya sama dengan tepung terigu yang berasal dari impor gandum.

Dengan teknologi sederhana dan bisa dikerjakan sebagai kegiatan industri rumah tangga.

Dia mengatakan, pembuatan mocaf ini bisa menjadi solusi aktitvitas masyarakat di saat tidak bisa bekerja di luar rumah, khususnya di daerah sentra penghasil ubi kayu seperti Lampung dan juga daerah sentra lainnya.

Lebih lanjut Dadan menambahkan bahwa dengan kurs naiknya dolar AS dan tingginya kebutuhan terigu menyongsong Ramadan dan Idul Fitri 1441 H, harga terigu diprediksi naik signifikan.

Hal ini akan memberi peluang mocaf untuk menggantikan terigu di pasaran. Dengan demikian, di tengah situasi krisis Covid-19 ini, pengolahan mocaf skala rumah tangga sangat menarik untuk didorong menjadi kegiatan padat karya yang bisa diorganisasikan dalam suatu kawasan.

Sebagai langkah awal Bapeltan Lampung akan memberi stimulus pelatihan pembuatan mocaf secara online kepada para penyuluh dan petani.

Selanjutnya, kata dia, dinas instansi terkait diharapkan bisa menindaklajuti melalui kegiatan padat karya yang teroganisasi dalam memproduksi dan memasarkan mocaf sebagai kegiatan alternatif saat krisis ini.

Pernyataan Kepala Bapeltan Lampung itu diaminkan Ahmad Suryanto, widyaiswara yang ditugasi mengampu pelatihan membuat mocaf secara online.

Menurutnya, secara teknis pembuatan mocaf skala industri rumahan bisa dimulai dengan peralatan dan teknologi yang sederhana.

Dengan pelatihan online diharapkan pengetahuan dan keterampilan membuat mocaf skala rumah tangga ini bisa secara luas ditransfer ke para penyuluh pertanian dan petani di lapangan.

“Kita sedang mempersiapkan pelatihan tersebut. Pekan kedua April ini mudah-mudahan sudah bisa dilaksanakan. Kita akan memberikan video tutorial dan tatap muka kelas secara daring atau telekonferensi. insya Allah target pelatihan akan tetap tercapai meskipun dalam situasi social distancing,” terang Ahmad.

Di akhir pernyataanya Ahmad berharap pelatihan ini akan memberi bekal kepada masyarakat di sentra ubi kayu agar tetap bisa produktif dan berpenghasilan meskipun dalam situasi wabah Covid-19 yang mewajibkan setiap orang untuk setiap waktu tetap berada di rumah. [AS Notoprojo]

Populer Minggu Ini