Jejamo.com, Metro – Bakal calon wali kota Metro mengunjungi Paguyuban Kesenian Kuda Lumping Turonggo Satrio Putro di Kelurahan Karangrejo Metro Utara hari Rabu lalu, 22/4/2020.
Ahmad Mufti Salim mengatakan, kesenian adalah warisan nenek moyang yang harus dilestarikan
Kondisi saat ini bukan hanya pedagang atau UMKM yang terdampak secara ekonomi akibat COVID 19 ini, seniman juga merasakan hal yang sama.
Kata alumnus Universitas Islam Madinah dan Universitas Kebangsaan Malaysia itu, para seniman tidak bisa pentas di acara/kegiatan.
“Tidak ada kas masuk untuk paguyuban,” kata Mufti.
Anggota DPRD Lampung itu mengatakan, ia ingin memberikan semangat dan dukungan kepada para seniman untuk terus berkarya meskipun dalam masa pandemi covid-19.
“Seniman tetap bisa menampilkan melalui media sosial Facebook, Instagram & Youtube,” lanjut Ketua Fraksi PKS DPRD Lampung itu.
Bahkan, kata Mufti Salim, bisa mendapat uang kalau ditonton banyak orang.
Lulusan Pondok Pesantren Krapyak, Yogyakarta, itu mengatakan, ia adalah penggemar kesenian Jawa semenjak duduk di bangku sekolah dasar.
“Termasuk kuda lumping atau kuda kepang yang menjadi hiburan favorit masyarakat Metro,” kata dia.
Pengurus paguyuban merasa senang didatangi Mufti Salim.
“Kami bahagia didatangi Mufti Salim. Dia peduli dengan kesenian,” kata Mbah Nardi, pengurus Paguyuban Turonggo Satrio Putro. [Sugiono]