Jejamo.com, Bandar Lampung – Dua pasien dalam pengawasan (PDP) meninggal dunia hari ini.
Kepala Dinas Kesehatan Lampung Reihana menjelaskan itu kepada jejamo.com lewat rekaman video hari ini.
Reihana mengatakan, pasien pertama yang meninggal adalah perempuan berusia 20 tahun asal Lampung Utara.
Reihana menceritakan, almarhum sempat dirawat inap di Karawang pada 17-22 April 2020. Ia kemudian minta pulang.
“Permintaan sendiri,” kata Reihana.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid -19 Lampung itu menuturkan, pada 23 April 2020, almarhum tiba di Kotabumi dan dirawat di Rumah Sakit Handayani.
“Yang bersangkutan ini lumph pada kaki bagian bawah,” kata dia.
Pasien kemudian dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moeloek Lampung.
Jam lima sore, kata Reihana, pasien tidak sadar.
Pada tanggal 24 April dilakukan rapid test dan hasilnya negatif.
“Pasien ini ada riwayat demam, infeksi paru-paru,” kata Reihana.
Pihak rumah sakit kemudian melakukan swab dan segera dikirim.
Malam hari tanggal 24 April, yang bersangkutan meninggal dunia.
“Pemulasaran jenazah menerapkan protokol penanganan pasien covid-19,” kata Reihana.
Untuk pasien kedua yang meninggal dunia juga perempuan berusia 29 tahun. Yang bersangkutan punya riwayat dari Bekasi. Pada 22 April ia pulang dan dirawat di kampung halamannya di Bengkunat, Pesisir Barat.
Yang bersangkutan juga hasil tes diabetes menunjukkan kadar gula 512 miligram per desiliter.
“Hasil rapid testnya negatif,” kata Reihana.
Pasien pada 23 April dirujuk ke Rumah Sakit Alimudin Umar di Lampung Barat. Dokter menyuntikkan insulin karena kadar gula darah tinggi.
“Malam hari kesadaran pasien menurun. Kadar gula darahnya menjadi 600 miligram per desiliter.
“Rapid test-nya negatif,” kata Reihana.
Pada 24 April jam lima pagi, pasien mengalami sesak napas dan dipasang oksigen.
“Jam 9 kesadaran menurun kemudian kami lakukan RJP, untuk jantungnya,” kata dia.
Pasien kemudian meninggal dunia. Sampel tes swab sudah dikirim ke Dinas Kesehatan setempat dan menunggu hasil.
“Sama seperti pasien pertama. Pemulasaran jenazah menggunakan protokol covid-19,” kata Reihana.
Sampai hari ini, sambung Reihana, ODP berjumlah 3.196 dengan 2.530 selesai dipantau, dan masih 665 orang dalam pemantauan plus satu meninggal.
Kemudian untuk PDP asa 69 orang dengan 21 menjalani isolasi, 37 dinyatakan negatif, dan 11 meninggal dunia. [Sugiono]