Jejamo.com, Bandar Lampung – Anggota Komite IV DPD RI asal daerah pemilihan Lampung Abdul Hakim ingin menciptakan santri dan dai yang mempunyai jiwa kewirausahaan. Dai dan santri-preuneur ini diharapkan mempercepat kemandirian ekonomi pesantren dan desa.
Abdul Hakim mengatakan, Gerakan Desa Emas yang sedang ia kampanyekan ingin berkolaborasi dengan pesantren. Sebab, pesantren mempunyai potensi yang besar untuk dikembangkan.
Hakim mengatakan, sudah selayaknya koperasi pondok pesantren atau jenis usaha lain di ponpes bisa ditingkatkan.
Demikian dikemukakan Abdul Hakim pada webinar tentang membangun ekonomi dan kemandirian ponpes dan desa tadi malam.
Hadir dalam webinar itu Deputi Kepala Perwakilan BI Lampung Yura A Djalins, Kepala OJK Lampung Bambang Hermanto, Ketua Yayasan Gerakan Desa Emas Aries Muftie, Ketua MUI Lampung Moh Mukri, Ketua PW Muhammadiyah Lampung Marzuki Noor, dan Kepala Bidang Papki Kemenag Lampung Lukman, dan Ketua Habitren Lampung Hasanuddin Er Rezha.
Abdul Hakim mengatakan, Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2019 tentang Pesantren memungkinkan lembaga ini mengembangkan dan memperkuat koperasi ponpesnya. Dengan begitu, pesantren akan menjadi entitas yang kokoh dan mandiri dalam ekonomi.
Abdul Hakim ingin, agar kekuatan pesantren bisa dikolaborasikan dengan Gerakan Desa Emas.
Ia juga ingin berkolaborasi dengan Habitren sebagai institusi yang berjejaring dengan usaha pondok pesantren di Lampung.
Abdul Hakim juga menyoroti soal pembangunan desa yang berkaitan dengan pesantren. Kata Hakim, pesantren yang berada di desa bisa menjadi pemantik makin majunya perekonomian daerah itu. Hakim meyakini, tumbuh dan kembangnya desa ini yang menjadi faktor utama kemajuan Indonesia.
Hakim mengutip apa yang pernah disampaikan mantan Perdana Menteri Sjahrir.
Kata Sjahrir, dikutip Hakim, “kalau desa kita memang bergerak maju dengan kekuatannya sendiri, barulah seluruh masyarakat kita akan pula naik tingkatan dan kemajuannya dalam segala lapangan.”
Hakim berharap webinar yang diikuti beberapa pihak ini mampu menjadi pemantik kerja sama banyak pihak untuk kemajuan pesantren dan desa. []