Jejamo.com, Tanggamus – Anggota DPD asal Lampung Abdul Hakim Kamis kemarin mengunjungi UMKM di Desa Sinar Betung, Talang Padang ,Tanggamus.
Manda, pengusaha kerupuk dengan nama usaha Mitra Sejahtera merasa senang dikunjungi senator Lampung Abdul Hakim.
“Saya seperti mimpi, tadi pagi dapat kabar Ustaz Abdul Hakim mau hadir ke tempat usaha kami,” ujar pria yang memiliki 16 orang yang membantu usahanya.
“Ibu-ibu ini tetangga saya sendiri, daripada mereka menganggur, saya berdayakan mereka untuk memproduksi kerupuk,” kata dia.
Manda menjelaskan pihaknya sedang mengurus izin agar produk kerupuknya bisa semakin luas beredar.
Abdul Hakim dalam kesempatan ini memotivasi peserta yang hadir.
“Ibu-ibu ini banyak pahalanya, karena selain ibu-ibu bekerja bukan hanya untuk mendapatkan tambahan penghasilan, tapi ibu-ibu menyenangkan orang banyak ketika makan kerupuk, banyak orang makan kalau tanpa kerupuk rasanya ada yang kurang,” kata dia.
Sehari sebelumnya, Abdul Hakim juga mengunjungi tempat produksi kopi klangenan di Pringsewu.
Riyanto, pemilik klangenan juga menyampaikan harapan kepada Abdul Hakim.
“Tolong izin sertifikasi halal dipermudah, kasihan para pelaku UMKM yang terkadang akhirnya enggan untuk mengurus sertifikasi,” kata dia.
“Alhamdulilah kalau kopi klangenan sudah mengurus sertifikasi, bahkan dalam waktu dekat kopi klangenan akan menasional,” lanjut Abdul Hakim.
Abdul Hakim berkomitmen untuk mendorong UMKM untuk tumbuh dan berkembang.
“Saya di komite IV DPD RI yang salah satu lingkup tugasnya terkait koperasi dan UMKM, pelaku UMKM ini kan membantu pemerintah dalam mengurangi angka kemiskinan.” ujar senator Lampung tersebut.
Abdul Hakim juga menjelaskan terkait perjuangannya yang tercantum dalam 22 program, di antaranya program nomor 4 yaitu meningkatkan indeks pendapatan rata-rata warga Lampung 22 persen.
Hal ini didasarkan survei Badan Pusat Statistik (BPS) Lampung, angka kemiskinan Lampung per Maret 2018 adalah 13,14% atau 1.097.050 jiwa.
Angka kemiskinan di Provinsi Lampung jumlahnya masih lebih tinggi dibandingkan angka nasional yakni 9,66%.
Abdul Hakim berupaya untuk
Memperjuangkan program pembinaan dan pemberdayaan masyarakat di pedesaan dan perkotaan untuk mendorong kemandirian ekonomi, hingga memiliki kemampuan pendaatan rata-rata hingga mencapai Rp1.222.888 per kapita per bulan.
Memfasilitasi program untuk peningkatan laju pertumbuhan ekonomi melalui sektor pertanian, perkebunan, peternakan, pariwisata dan sesuai dengan kondisi kearifan lokal.
Mengadakan program pelatihan untuk warga dalam rangka meningkatkan indeks sumber daya manusia.
Memperjuangkan adanya program pembinaan kewirausahaan untuk kelompok masyarakat miskin untuk mendorong kemandirian ekonomi.
Memfasilitasi masuknya organisasi filantropi maupun CSR perusahaan untuk ikut memberikan dana bantuan dalam rangka pemberdayaan ekonomi. [Muhammad Suhada]