Jejamo.com, Pringsewu – Dalam kesempatan reses masa persidangan kedua kali ini, anggota DPD asal Lampung Abdul Hakim mengunjungi Pekon Adiluwih, Kecamatan Adiluwih Kabupaten Pringsewu, Selasa, 3/3/2020.
Abdul Hakim mengatakan, ia melakukan penyerapan aspirasi masyarakat dan daerah di Lampung untuk melakukan pengawasan berkaitan dengan Undang-Undang No 6 tahun 2014 tentang desa, Pengawasan atas pelaksanaan UU No 16 tahun 1997 tentang statistik khususnya berkaitan dengan data statistik UMKM dan pengawasan pelaksanaan kegiatan Sensus Penduduk 2020.
Abdul Hakim menjelaskan, DPD membutuhkan masukan dan saran sekaligus mendapatkan implementasinya seperti apa di Lampung khususnya di Pekon Adiluwih ini.
Camat Adiluwih, Gandung Hartadi, yang juga hadir dalam acara tersebut menyampaikan rasa terima kasih atas kunjungan Abdul Hakim ke wilayahnya.
“Tentu ini sebuah kebanggaan bagi kami karena telah dikunjungi oleh wakil daerah Lampung, yakni Abdul Hakim,” kata dia.
Ia juga menambahkan bahwa Pekon Adiluwih termasuk dalam kategori desa mandiri, khususnya memiliki keunggulan di ketahanan sosial khususnya kesehatan.
“Pekon ini sudah memiliki dokter, bidan, puskesma rawat inap dan fasilitas kesehatan lainnya sehingga menunjang untuk mendapatkan predikat sebagai desa mandiri,” ujarnya.
Kepala Pekon Adiluwih Dedi Sutrisno juga menyampaikan bahwa untuk pelaksanaan Siskeudes (sistem keuangan desa) sudah sesuai dengan aturan yang berlaku. Aplikasi Siskeudes sangat membantu aparat desa untuk membuat APBDes.
“Siskeudes sangat membantu kerja kami, jika ada penginputan yang tidak sesuai dengan aturan maka sistem akan secara otomatis menolak,” kata dia.
Untuk pelaksanaan sensus penduduk tahun 2020, pihak aparat desa sudah mensosialisasikan hal ini kepada masyarakat.
“Kami terus melakukan sosialisasi dan pemantauan bahkan tadi malam kami melakukan rakor dengan seluruh ketua RT untuk pelaksanaan sosialisasi ke seluruh warga,” ujarnya.
Dedi juga berharap agar anggota DPD Lampung dapat membantu program dan pendanaan dari pemerintah, khususnya program yang tidak dapat di-cover oleh dana desa.
“Kami ingin desa kami jadi destinasi wisata karena letaknya strategis yakni di antara 3 kabupaten yakni Pringsewu, Lampung Tengah dan Pesawaran. Selain itu mohon akses jalan ke Pesawaran yang akhirnya ke Bandara Branti bisa diperbaiki sehingga mampu menjadi alternatif alur distribusi usaha hasil pertanian ke Metro, selain ke Pringsewu yang selama ini sudah berjalan,” pungkasnya.
Abdul Hakim sangat senang dan bêrterima kasih atas sambutan dan berbagai masukan serta saran yang telah disampaikan.
“Berbagai usulan, saran dan masukan ini sangat berharga bagi kami. Kami akan klasifikasi berbagai saran dan usulan ini untuk dibawa ke berbagai pemangku kepentingan baik itu di pemerintah daerah kabupaten/kota, provinsi atau pusat. Kami berharap kita terus bersinergi dan bekerja sama untuk membangun Pekon Adiluwih,” kata dia. [Muhammad Suhada]