Jejamo, Pesawaran – Anggota Komite IV DPD RI daerah pemilihan Lampung Abdul Hakim meyakini Gerakan Desa Emas mampu mengangkat harkat dan ekonomi masyarakat.
Dengan gerakan ini, masyarakat mampu mandiri dan menaikkan tingkat kemakmuran. Dengan gerakan ini, masyarakat juga dididik untuk malu menjadi benalu. Maknanya, masyarakat diajak untuk berperan aktif dan bergotong royong demi kemajuan desa.
Ini disampaikan Abdul Hakim Sabtu kemarin, 9/10/2021 saat memberikan motivasi pada masyarakat Desa Purworejo, Kecamatan Negerikaton, Pesawaran, pada edukasi soal Gerakan Desa Emas dan Kampus Desa Emas.
Gerakan yang diinisiasi Yayasan Gerakan Desa Emas ini sendiri dipimpin Aries Muftie. Dan Abdul Hakim didapuk menjadi pembina untuk wilayah Lampung.
Abdul Hakim mengatakan, perubahan masyarakat desa hanya bisa dilakukan oleh mereka sendiri. Nasib warga juga ditentukan oleh seberapa kuat mereka punya kemauan untuk berubah.
“Dan Gerakan Desa Emas serta Kampus Desa Emas adalah instrumen untuk melakukan perubahan itu,” ujarnya.
Dengan gerakan ini, akan ada 20 patriot di tiap desa yang akan dididik menjadi pelopor dan penggerak.
“Pada semester 3, patriot-patriot ini akan sudah mampu menghasilkan pendapatan secara ekonomi,” kata dia dalam rilis.
Pasalnya, Kampus Desa Emas fokus pada ekonomi dan bisnis. Serta menyediakan teaching factory untuk mereka yang dididik di kampus itu.
Zainal Abidin, kepala desa setempat, mengatakan, kunci perubahan di desa memang terletak pada sumber daya manusianya. Potensi desa seperti pertanian, perkebunan, dan wisata akan sangat bergantung pada pengelolaan sumber daya manusianya.
Ia juga mengemukakan pentingnya jaringan dalam membuat ekonomi desa melejit.
“Oleh sebab itu, kami menyambut baik Gerakan Desa Emas dan Kampus Desa Emas. Desa ini adalah yang pertama mempunya mahasiswa untuk kampus itu,” kata dia.
Zainal berharap, dengan model pembelajaran di Kampus Desa Emas, daerah mereka maju dan berkembang. Dan masyarakat mendapat efek langsung secara pendidikan karakter dan peningkatan ekonominya. []