Rabu, November 13, 2024

Top Hari Ini

Terkini

Abu Sayyaf Marah Besar, Uang Tebusan Sandera Malaysia Dicatut Negosiator

Abu Sayyaf dan 4 Aandera AMalaysia
Kelompok Militan Abu Sayyaf dan 4 sandera asal Malaysia. | freemalaysia.com

Jejamo.com – Kelompok militan Abu Sayyaf dilaporkan marah besar setelah mengetahui uang tebusan yang harusnya sebesar Rp 39,8 miliar, tapi yang sampai ketangan mereka hanya Rp 27,8 miliar. Diduga uang untuk membebaskan 4 pelaut Malaysia itu dicatut pihak berwenang Malaysia dan Filipina.

Dua pejabat pemerintah Filipina yang menolak disebutkan nama mengatakan Wakil Perdana Menteri Malaysia Ahmad Zahid Hamidi mengakui bahwa uang Rp 27,8 miliar telah dibayarkan untuk pembebasan Wong Teck Kang, 31 tahun; dan Teck Chii (29); sepupu mereka, Johnny (21); dan rekan kerja, Wong Hung Sing (34). Keempatnya disandera Abu Sayyaf.

Sebagaimana dilansir dari laman Asian Correspondent, Senin, 20/6/2016, Abu Sayyaf telah memunculkan dugaan bahwa pihak berwenang Malaysia dan Filipina mencatut sepertiga dari total uang tebusan tersebut.

“Sekarang masalah ini menjadi topik hangat di Malaysia. Pembayaran dengan uang tebusan sudah menjadi salah satu berita utama. Namun, yang mengejutkan, hal itu belum ditulis media Filipina,” kata pejabat senior itu.

“Kami mendapat informasi bahwa Abu Sayyaf sangat marah setelah mengetahui dari berita bahwa uang itu sebenarnya Rp 39,8 miliar, tapi hanya Rp 27,8 miliar yang sampai ke tangan mereka. Pertanyaannya adalah, mana uang yang hilang?”

Empat pria yang diculik sekelompok orang bersenjata di Sabah, Malaysia, pada 1 April itu dibebaskan di Jolo, Sulu, pada 7 Juni. Uang tebusan disalurkan melalui Cabang Khusus Kepolisian Malaysia kepada pejabat lokal di Sulu, yang menyerahkannya kepada pemberontak Abu Sayyaf.

“Dari keterangan yang kita dapatkan, seorang pejabat pemerintah lokal di Sulu terlibat dalam negosiasi. Sudah menjadi rahasia umum di Malaysia bahwa biasanya 30 juta peso akan dibayar sebagai tebusan bagi sejumlah korban asal Malaysia. Adapun 130 juta peso adalah angka yang tertinggi,” ujar seorang sumber lain.

Akhir pekan lalu, Wakil PM Ahmad Zahid mengatakan kepada media Malaysia bahwa tidak ada uang tebusan yang dibayarkan kepada para pemberontak untuk membebaskan empat tahanan itu. Dia mengatakan, sebaliknya, uang Rp 27,8 miliar tersebut disumbangkan ke beberapa organisasi non-pemerintah yang tidak terkait dengan ekstremis.

Inspektur Jenderal Kepolisian Malaysia Khalid Abu Bakar mengatakan pembayaran kepada para penculik itu dilakukan oleh keluarga melalui pihak ketiga.(*)

Tempo.co

Populer Minggu Ini