Jejamo.com, Lombok – Umat muslim siap menyambut Ramadan yang akan hadir dalam hitungan hari, termasuk warga Lombok yang kini masih dalam tahap pemulihan pascabencana.
Ramadan kali ini menjadi bulan yang jauh berbeda dengan Ramadan tahun sebelumnya di Lombok. Bagi ribuan warga terdampak parah, mereka menyambut Ramadan ini dengan kondisi pangan dan papan yang terbatas.
Sembilan bulan sudah pascagempa bumi mengguncang Pulau Lombok dan sekitarnya. Tepatnya 5 Agustus 2018 lalu gempa berkekuatan magnitudo 7,0 mengguncang pulau yang terkenal dengan wisata pantai dan Gunung Rinjani itu.
Ratusan orang dinyatakan meninggal dunia akibat tertimpa bangunan saat tak sempat menyelamatkan diri.
Aksi Cepat Tanggap (ACT) yang sejak hari pertama gempa merespons dengan mengirimkan relawan untuk evakuasi. Bahkan hingga kini terus melakukan pendampingan dalam masa pembangunan kembali. Menyambut Ramadan ini,
ACT melalui Global Zakat mengantarkan berkah zakat bagi penyintas gempa Lombok.
Pada Ahad (28/4) lalu, ratusan bingkisan pangan diberikan kepada penyintas gempa Lombok.
Riski Andriyani dari tim Global Zakat-ACT mengatakan, ratusan paket pangan Ramadan ini dibagikan atas kerja sama dengan Blackburn UK Trust.
“Hari Ahad dan Senin (29/4) kemarin kami telah mendistribusikan 500 bingkisan pangan ke empat desa yang tersebar di beberapa kabupaten di Pulau Lombok,” jelas Riski, Selasa (30/4).
Riski menambahkan, walau kini warga tak lagi tinggal di dalam tenda pengungsian, banyak warga yang belum pulih secara ekonomi. “Lewat paket pangan Ramadan ini semoga dapat membantu untuk kebutuhan pangan warga,” ungkapnya.
Hingga saat ini, dari pengamatan tim ACT di Lombok, warga berangsur normal kegiatannya. Perekonomian juga sedang dibangun ulang seperti sedia kala walau belum sempurna. []