Jejamo.com, Pesisir Barat – Relawan lembaga kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT) membidik pemanfaatan potensi wakaf dan pertanian di Pesisir Barat. Hal itu mengemuka usai pelantikan Pengurus Ikatan Cendekiawan Muslim Se-Indonesia (ICMI) Pesisir Barat, Selasa lalu, 9/1/2018, di GSG Labuhan Jukung Krui.
Implementator Program ACT Dian Eka dan Partnership ACT Cahyo Prabowo bertemu dengan sejumlah pejabat dan pemangku kepentingan untuk membahas sinergi program ACT.
Kepala Kantor Kemenag Pesisir Khobiran mengatakan, pihaknya sedang merealisasikan konsep wakaf sumur dengan membuat penampungan air di wilayah bagian bawah. Dengan demikian, masyarakat tidak lagi kesulitan mendapatkan air bersih.
Seperti diketahui, wilayah Pesisir Barat didominasi air payau. Sumber pendanaan akan dilakukan swadaya dari masyarakat.
“Kami sangat mendukung sinergi pengelolaan wakaf sumur. Semoga wakaf sumur ini cepat terealisasi,” kata dia.
Hal senada disampaikan pengurus Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) Munzir. Munzir mengatakan, pihaknya siap bersinergi mensosialisasikan program ACT, termasuk Kapal Kemanusiaan Palestina, dengan mengerahkan ustaz-ustaz yang terlibat dalam ceramah kegamaan di wilayah Pesisir Barat.
“Insya Allah segenap sumber daya akan kami kerahkan untuk sinergi sosialisasi masalah keumatan ini,” kata Munzir.
Sementara itu, pemangku adat masyarakat Pesisir Barat yang juga Ketua Gapoktan Bapak Dalom Aidi Furqon, mengatakan, saat ini perekonomian masyarakat bergantung pada potensi pertanian, seperti damar dan padi.
Namun, permasalahanya, saat ini harga getah damar turun drastis. Sehingga saat ini petani membutuhkan penguatan organisasi dan memperkaya materi pengajian rutin.
“Peluang ini yang ditangkap ACT dengan menguatkan program pendampingan petani yang akan dilakukan Masyarakat Relawan Indonesia (MRI). Dengan sinergi tersebut diharapkan dapat menyukseskan misi Pesisir Barat wilayah paling aman di Lampung,” kata Cahyo kepada jejamo.com, Jumat, 12/1/2018.
Cahyo menambahkan, ACT juga sedang merekrut relawan di wilayah Pesisir Barat. Relawan ini yang akan melaksanakan tugas-tugas teknis seperti pendampingan dan sosialisasi, di samping tugas pokok sebagai komando tanggap bencana.(*)
Laporan Sugiono, Wartawan Jejamo.com