Jejamo.com, Mesuji – Supatmi, warga Adi Luhur RT 04/01 Kecamatan Panca Jaya, Mesuji, hampir setahun berjuang untuk biaya pengobatan anaknya Norra Adeva (1).
Sejak lahir, Norra divonis menderita sindrom rubella bawaan. Selain itu Ia juga mengalami kelainan flek hitam di paru-paru, kelainan mata dan jantung.
Hal ini disebabkan oleh kekurangan gizi karena tak bisa menyusu akibat kesehatan ibunya yang memprihatinkan saat mengandung. Selama ini, Nora terpaksa minum susu formula.
Balita sekecil Norra pun harus memakai kacamata tebal karena kataraknya.
Merespons hal tersebut Lembaga Kemanusiaan ACT Lampung melalui program Mobile Sosial Rescue (MSR) telah mendampingi pengobatan dan memberikan sejumlah dana untuk kehidupan sehari-hari.
Menurut Kepala Cabang ACT Lampung Dian Eka Darma Wahyuni, pendampingan pengobatan telah dilakukan sejak empat bulan.
Untuk mendapatkan penanganan intensif, Norra dirujuk ke salah satu rumah sakit di Kota Bandung.
“Saat ini juga sedang proses pemasangan alat bantu dengar dan pemenuhan gizi,” jelasnya.
Lanjut Dian, sikap kooperatif pihak keluarga dalam penanganan pendampingan pengobatan memudahkan pihak relawan untuk mengambil keputusan jenis dan lokasi pengobatan.
“Norra Adeva masih punya masa depan yang baik sehingga langkah-langkah pengobatan medis perlu dilakukan, untuk itu terimakasih kepada donatur dan semua pihak yang mendukung program tersebut,” tutupnya. [Hermawan Wahyu Saputra]
