Jejamo.com, Bandar Lampung – Pandemi Covid-19 di tanah air telah berlangsung cukup lama. Dampaknya, banyak orang kehilangan pekerjaan, para pengusaha yang gulung tikar, sampai tidak adanya penghasilan.
Tentunya hal itu membuat perekonomian bangsa menurun drastis, hingga bangsa ini terancam resesi ekonomi.
Merespons kondisi tersebut, Aksi Cepat Tanggap (ACT) Lampung meluncurkan Gerakan Bangkit Bangsaku untuk menjaga semangat optimisme bangsa serta meluaskan andil dalam membantu masyarakat di tengah pandemi COVID-19 dan ancaman resesi ekonomi di RM Ikan Bakar Gembul (IBG) Jumat (9/10).
Dalam peluncuran yang diselenggarakan offline dan online menghadirkan tokoh masyarakat Ustaz Johan Sulaiman dan pengurus Perhiptani Kabupaten Pesawaran Yum Yono.
Selain itu berbagai Komunitas hadir diantaranya Gebyar Pelajar Lampung (GPL) dan BEM Unila.
Menurut Johan Sulaiman, masyarakat harus mempunyai rasa empati terhadap sesama di tengah kondisi pandemi corona dengan menunaikan kewajiban zakat, wakaf, infak, dan sedekah untuk kemaslahatan umat.
Dalam kondisi serbasulit, sedekah yang kita sisihkan 2,5% sangat memberi kebermanfaatan. Karena meskipun terlihat kecil, nominalnya namun jika dikumpulkan akan menjadi besar.
Selain masyarakat, pemimpin yang sedang menjabat juga sangat berpengaruh terhadap kesejahteraan masyarakatnya. Dalam ajaran agama Islam hal yang diutamakan ditengah serba sulit adalah memenuhi kebutuhan dasar.
Lanjut Johan, optimisme masyarakat perlu dipompa dengan program-program seperti yang dijalankan Gerakan Bangkit Bangsaku di antaranya Sumur Wakaf, Wakaf Pangan, Wakaf Modal Usaha Mikro, Lumbung Sedekah Pangan dan lainya.
“Kehadiran saya di sini karena sudah berteman sejak lama dengan Dewan Pembina ACT Ustaz Ahyudin, melihat gerakan yang membangun optimisme ini saya ikut mendukung supaya masyarakat Kota Bandar Lampung bisa lebih sejahtera ke depannya,” ucapnya.
Sementara Kepala Cabang ACT Lampung Dian Eka Darma Wahyuni mengatakan di tengah pandemi saat ini hal yang paling terasa adalah lesunya ekonomi, di mana para pedagang kecil dan UMKM terkena imbas, sektor kesehatan yang memerlukan dukungan bersama, serta sektor sosial agar masyarakat mampu untuk menopang kebutuhan hidup dasar.
Melalui gerakan Bangkit Bangsaku inilah ACT berfokus pada penyelamatan 4 sektor vital, yakni sosial, ekonomi, dan kesehatan, serta sarana sanitasi dan air bersih.
Di sektor sosial, ACT berfokus pada isu pangan untuk pemenuhan kebutuhan pokok masyarakat, melalui program Lumbung Sedekah Pangan (LSP), Operasi Pangan Gratis (OPG), Operasi Beras Gratis (OBG), Operasi Makan Gratis (OMG), serta Sembako gratis untuk lansia dan anak yatim.
Untuk sektor ekonomi, ACT membantu para pelaku usaha mikro dan ultra mikro agar mampu bertahan dan bangkit di tengah ancaman resesi ekonomi melalui program Wakaf Modal Usaha Mikro (WMUM), Sahabat UMI (Usaha Mikro Indonesia).
Sementara di sektor kesehatan, ACT membantu penyediaan APD bagi petugas medis, aksi disinfeksi hingga dukungan pangan dan multivitamin bagi tenaga kesehatan yang menangani langsung kasus Covid-19.
Selain itu di lini sarana sanitasi dan air bersih ACT Lampung tengah berikhtiar membangun Sumur Wakaf dan Sarana MCK di beberapa lokasi.
“Fokus kami selain memberikan bantuan juga ingin memandirikan masyarakat melalui ekonomi. Juga pemenuhan kebutuhan paling dasar salah satunya adalah pangan, dan ketersediaan air bersih,” ucapnya. [Sugiono]