Jejamo.com, Solo – Aksi Cepat Tanggap (ACT) Solo meresmikan satu unit Sumur Wakaf di Dusun Bogor Pereng, Desa Bojong, Kecamatan Wonosegoro, Kabupaten Boyolali, 31 Desember 2019.
Tujuan dari pembanguan sumur wakaf tersebut merupakan upaya untuk menanggulangi bencana kekeringan yang ada di Dusun Bogor Pareng ketika musim kemarau.
Septi Endrasmoro selaku Kepala Cabang ACT Solo mengatakan bahwa saat musim kemarau, sumur milik warga benar-benar kering. Untuk memenuhi kebutuhan air bersih saat kekeringan, masyarakat akhirnya mengandalkan air sungai.
“Warga Dusun Bogor Pereng sangat kekurangan air bersih ketika musim kemarau karena sumur gali yang dimiliki warga mengering. Warga memenuhi kebutuhan air dengan mengambil di sungai. Tetapi air di sungai saat musim kemarau sendiri keruh,” tutur Septi.
Septi menceritakan bahwa pada pengeboran Sumur Wakaf yang dibangun sejak pertengahan Oktober itu sempat mengalami kendala di titik pengeboran pertama.
Dengan kedalaman 60 meter sudah mengeluarkan air, akan tetapi dengan debit yang sangat kecil.
Sumur wakaf yang dibangun di Dusun Bogor Pereng ini merupakan titik ke dua pengeboran dengan memiliki kedalaman 50 meter.
“Alhamdullilah dengan kedalaman tersebut sudah mengeluarkan air bersih dengan debit yang cukup besar,” ujar Septi.
Kini Sumur Wakaf di Dusun Bogor Pereng sudah dapat mengalirkan air kepada 344 jiwa penerima manfaat. Tidak hanya di Dusun Bogor Pereng, pembangunan Sumur Wakaf akan terus berlanjut dan akan diupayakan secara masif serta merata di daerah rawan kekeringan di Solo Raya.
Selain pembangunan Sumur Wakaf, Global Wakaf-ACT juga melakukan pembangunan fasilitas MCK untuk kebutuhan sanitasi warga.
“Upaya pembangunan Sumur Wakaf beserta fasilitas MCK ini bertujuan untuk memberikan pelayanan masyarakat. Agar ketika musim kemarau, masyarakat tidak lagi kesusahan lagi dalam memenuhi kebutuhan air bersih,” pungkas Septi seperti dikutip jejamo.com dari news.act.id. []
