Jejamo.com, Bandar Lampung – Islam sesungguhnya memiliki nilai yang mendasar tidak hanya kesalehan pribadi namun kesalehan sosial. Bahkan salah satu hadis Nabi yang terkenal disampaikan saat hijrah dari Mekah ke Madinah dan saat itu Nabi sudah sampai Madinah.
“Hai manusia, sebarkanlah salam, berikan makan, sambunglah silaturahmi, salatlah di waktu malam ketika orang-orang tertidur, niscaya kalian akan masuk Surga dengan selamat,” ungkap Ade Utami Ibnu, Ketua Fraksi PKS Lampung mengutip sabda Nabi Muhammad SAW pada acara Bedah Buku Rasionalitas Manusia, kumpulan esai karya Hardi Hamzah di Aurabookcoffee, Bandar Lampung, Selasa (15/1). Demikian rilis yang diterima jejamo.com hari ini.
Menurut Ade, melalui inspirasi dari hadis Nabi tersebut, empat aksi implementasi itulah yang sesungguhnya harus dilakukan oleh para pemimpin, politisi atau masyarakat secara umum.
Pertama, mengucapkan salam, artinya selain ketika bertemu saling berucap salam namun lebih luas adalah agar sesama umat manusia saling menciptakan kedamaian.
“Di jalan, di media sosial, dimanapun harus menciptakan kedamaian. Islam itu mengajarkan demikian, jika tidak demikian maka cara berislamnya keliru,” kata caleg PKS DPRD Lampung dapil Kota Bandar Lampung.
Kedua adalah memberi makan. Menurut Ade, memberi makan, tidak sekedar menyuapi, namun bagaimana menyiapkan fasilitas “pancing” agar mampu berdikari secara ekonomi, kemudian bisa makan atas keringat sendiri.
Ketiga, menyambungkan silaturahmi. Ketua PRSI (Persatuan Renang Seluruh Indonesia) Lampung ini mengungkapkan, pertemuan-pertemuan seperti yang dilakukan malam hari ini, diskusi-diskusi, forum obrolan membuka jalan saling interaksi, terjadinya kesepemahaman dan kohesi sosial.
Keempat, salatlah di waktu malam ketika orang-orang tertidur mengandung makna tentang hubungan privat antara hamba dengan Tuhannya.
“Semakin baik hubungan hamba dengan Tuhannya, maka menjadi keniscayaan jika dia baik pula interaksi sosialnya. Sehingga kesalehan pribadi berdampak kepada kesalehan sosial. Dan itulah Islam,” ungkap Penggagas Mobil Baca Ade ini.
Menurutnya, aksi implementasi inilah menjadi jawaban-jawaban dari kegelisahan jiwa Hardi Hamzah yang dituangkan dalam bukunya yang berjudul Rasionalitas Manusia yang dibedah pada Selasa (15/1) malam.
“Tentu saja, kegelisahan Bang Hardi Hamzah merupakan hal yang wajar. Meski demikian, Insya Allah kami di PKS memastikan semua kegelisahan tersebut dijawab di buku Platform PKS yang kami bawa ini yang isinya menjadi referensi kami bergerak di berbagai sektor kehidupan termasuk kita sampaikan di diskusi malam ini,” ujar Sekretaris DPW PKS Lampung.
Hadir dalam bedah buku tersebut selain Ade Utami Ibnu sebagai narasumber adalah seorang budayawan yang juga jurnalis senior, Udo Karzi dan Hardi Hamzah sang penulis. []