Jejamo.com, Lampung Timur – Warga Desa Banjar Rejo Kecamatan Batanghari, Kabupaten Lampung Timur, bergotong rotong menimbun jalan berlubang di desa mereka. Tak hanya itu, warga juga secara swadaya melakukan pengaspalan di jalan milik pemerintah Provinsi Lampung tersebut.
Kegiatan ini diikuti anggota DPRD Lampung Timur Suciptanto dan Ahmad Basuki. Dua wakil rakyat itu mengapresiasi langkah warga membenahi kerusakan pada jalan poros yang menjadi penghubung antardesa tersebut.
“Kegiatan gotong royong ini bisa menjadi contoh bagi masyarakat dalam hal kebersamaan membangun desa,” ujar Suciptanto. Anggota Komisi III DPRD Lampung Timur ini menyayangkan kurang tanggapnya pemerintah provinsi dalam menyikapi permasalahan infrastruktur jalan di Lampung Timur.
“Kita ketahui bersama kerusakan jalan provinsi yang berada di wilayah Sekampung dan Batanghari, khususnya di Desa Banjar Rejo ini sudah berlangsung sejak tiga sampai empat tahun. Namun, sampai sekarang belum ada tindakan dari pemerintah provinsi,” ujarnya.
Menurutnya, sebagai wakil rakyat dia bersama jajaran pemerintah Kabupaten Lampung Timur terutama Bupati Chusnunia Chalim telah berusaha mengajukan perbaikan jalan provinsi ini dan baru tahun 2017 akan direalisasikan.
“Kami bersama pemerintah kabupaten sudah mengusulkan perbaikan jalan ini karena jalan ini merupakan jalan utama bagi masyarakat yang akan menuju ke Kota Metro,” ungkapnya.
Hal senada disampsikan anggota DPRD Lampung Timur dari Fraksi PKB Ahmad Basuki yang juga ikut serta dalam gotong royong tersebut. Menurutnya DPRD dan Pemkab Lampung Timur telah mengajukan proposal perbaikan jalan kepada pemerintah provinsi.
“Mudah-mudahan tahun ini diperbaiki. Mungkin sehabis Lebaran sudah berjalan,” katanya.
Sementara itu Ketua Pemuda Desa Banjar Rejo Joko Nugroho mengatakan dia bersama rekan-rekannya tergugah untuk melakukan gotong royong memperbaiki jalan poros yang menghubungkan Desa Banjar Rejo dengan Kota Metro yang rusak tersebut.
“Jalan ini merupakan akses utama bagi para pelajar, tentunya kerusakan jalan sangat mengganggu kenyamanan dan keselamatan. Kerusakan jalan ini selain berakibat rawan kriminalitas, juga sering menyebabkan kecelakaan. Oleh karena itu kami sebagai pemuda bersama masyarakat secara swadaya memperbaiki jalan ini. Meski belum seberapa, paling tidak bisa mempermudah masyarakat yang melaluinya,” ujarnya.(*)
Laporan Suparman, Wartawan Jejamo.com