Jejamo.com, Lampung Tengah – Dalam rangka mencanangkan bulan bakti gotong royong masyarakat, Bupati Lampung Tengah Mustafa menghimbau kepada camat dan kepala kampung untuk menghidupkan kembali budaya bergotong royong, siskamling dan ronda di wilayah masing-masing.
Bupati menegaskan bahwa sebagai akar budaya bangsa, bergotong royong sangat penting untuk diaplikasikan dalam tindakan, bukan hanya sebagai slogan belaka.
“Mari kita dihidupkan lagi budaya gotong royong guna memperkuat lagi persatuan dan kesatuan. Kita mengenal istilah toto tenterem kertoraharjo dalam falsafah Jawa. di Lampung ada Beguwai Jejamo Wawai, ini membuktikan jika bergotong royong sudah dikenal oleh masyarakat nusantara sejak dulu,” terang Mustafa di Lapangan Kampung Tanjung Krajan Kecamatan Seputihbanyak, Rabu 11/05/2016.
Menurutnya camat dan kepala kampung harus bisa menjadi contoh bagi masyarakat dalam menciptakan lingkungan yang aman, bersih, dan maju. Menurut Bupati, ada timbal balik jika mereka mampu menciptakan apa yang menjadi program pemerintah tersebut.
“Saya akan melakukan pendataan kampung per triwulan untuk melihat mana yang melaksanakan dan tidak kalau kakam bisa menggerakkan warganya (bergotong royong dan ronda) saya akan kasih hadiah langsung. Tapi kalau tidak, maka harus ada sanksi juga untuk itu,” lanjutnya.
Ia berharap, kedepan setiap kampung bisa mendirikan badan usaha milik kampung (BUMK) tujuannya guna memberikan ruang promosi dan memperkenalkan hasil produksi setiap kampung.
Di penghujung kegiatan, orang nomor satu di Jurai Siwo itu memberikan bantuan 10 hand traktor dan satu unit kursi roda bagi penyandang cacat. Dengan bantuan yang diberikan Mustafa berharap masyarakat terbantu dan meringankan beban usaha, khususnya bagi para petani.(*)
Laporan Raeza Handani, Wartawan Jejamo.com