Jejamo.com, Lampung Tengah– Sebagai salah satu kearifan lokal, ronda menjadi program pilihan yang diambil Bupati Lampung Tengah DR Ir Mustafa dalam mewujudkan keamanan di Lampung Tengah guna menekan angka kriminalitas. Ronda dinilai langkah paling efektif dalam meningkatkan kondisifitas dan stabilitas daerah.
Bupati Mustafa mengatakan, banyaknya aksi kriminalitas di Lamteng membuat dirinya selaku kepala daerah mengajak warga untuk aktif ronda. ” Dengan kegiatan ronda ini mampu menjaga kerukunan antarwarga dan menutup ruang gerak pelaku kriminal. Tindak kriminalitas pun menurun. Sebelum ada ronda, di Lamteng ini sering terjadi konflik antarwarga dan aksi kriminalitas,” ujar Mustafa 07/12/2016.
Menurutnya, sebelum ada kegiatan ronda banyak warga yang tidak berani ke luar rumah karena takut menjadi korban kejahatan. Sejak ronda diaktifkan, menurutnya kejahatan di Lampung Tengah berkurang hingga 70 persen.
“Setelah ada ronda, kampung ada kehidupan dan ada musyawarah malam hari. Warga pun tidak perlu lagi takut ke luar rumah. Pelaku kriminal pun harus berpikir dua kali jika berbuat kejahatan kalau melihat aktivitas ronda,” ujarnya.
Mustafa menyadari bahwa keamanan merupakan tanggung jawab bersama. “Tidak membedakan pejabat atau orang kaya. Semua sama-sama ikut menjaga keamanan,kalau hanya mengandalkan kepolisian tidak mungkin. Apalagi jumlah personel kepolisian tidak sebanding dengan luasnya Lamteng yang harus dijaga. Makanya peran aktif masyarakat ronda sangat diharapkan,”jelasnya.
Tidak hanya itu. Menurut Mustafa, kegiatan ronda menjadikan pikiran negatif bisa jadi positif. “Tadinya niat mencuri, karena ada yang ronda tidak jadi. Gotong-royong pun mulai semarak. Sudah jarang terdengar konflik karena semua permasalahan bisa diselesaikan dengan musyawarah. Ada kas kampung melalui ronda dengan sistem jimpitan. Bahkan kabupaten/kota lain pun sudah mulai mengikuti,” ucapnya.
Ditanya alasannya sering turun langsung ronda, Mustafa menyatakan bahwa dirinya sebagai kepala daerah tidak mau hanya duduk diam di belakang meja tanpa tahu persoalan masyarakat di bawah. “Kalau pemimpin tidak memberikan contoh, bagaimana anak buah mau mengikuti? Dengan ronda, saya juga bisa tahu apa keluhan dan permasalahan warga secara langsung. Makanya hampir setiap malam keliling kampung mamantau aktivitas ronda,” tegasnya.
Dengan adanya ronda, kata Mustafa, warga bisa tidur nyenyak malam hari dan merasa tenang saat beraktivitas di luar rumah. “Bisa tidur nyenyak tanpa takut ada pencuri. Kita akan bangun 2017 pos ronda di setiap dusun guna menunjang aktivitas ronda dan membuat Lamteng terang benderang dengan pemasangan lampu jalan,” ungkapnya.
Dengan kegiatan ronda yang diprakasarai oleh Bupati, beberapa kepala kampung memberikan apresiasi disampaikan Sidiq Purnomo, Kepala Kampung Gayabaru yang merasa bahwa tindak kriminalitas seperti curanmor, begal dan pencurian berkurang sejak program ronda diaktifkan. Ia juga mengaku sangat terbantu atas bantuan Pemkab yang menggulirkan dana Rp 5 juta untuk pembangunan pos ronda setiap kampung.
“Kriminalitas berkurang jauh. Curanmor, begal dan pencurian semakin berkurang. Ronda memang sangat bermanfaat untuk meningkatkan keamanan. Ini kami rasakan betul. Karenanya kami akan selalu mendukung program ronda ini,” ujar dia.
Sementara itu sejak digulirkan, ronda terbukti berhasil menekan kejahatan di kabupaten berjuluk Bumi Jejamo Wawai ini. Seperti diakui kepala kampung Poncowati, Gunawan. Ia menuturkan keamanan di wilayahnya semakin baik sejak ronda diaktif secara menyeluruh. Bahkan kini tantangan kejahatan justru terjadi pada siang hari, bukan malam hari.
“Alhamdulillah kesadaran warga mengikuti ronda sudah tinggi. Malam hari Insya Allah tidak ada celah untuk melakukan aksinya. Sekarang tantangan kami justru di siang hari pada kisaran pukul 10.00 sampai 15.00 WIB. Untuk menyiasatinya kami mengaktifkan Linmas untuk melakukan patrol,” ungkap Gunawan.
Meski tak menyebutkan jumlah persentase, Gunawan mengakui bahwa ronda sangat efektif untuk meningkatkan keamanan. Menurutnya ronda juga mampu meningkatkan kebersamaan dan sikap solid di kalangan warga. “Tinggal kerjasama dengan kepolisian, kami harap bisa ditingkatkan. Sesekali kepolisian seharusnya melakukan patroli atau mendampingi warga melakukan ronda,” imbuhnya.(*)
Laporan Raeza Handani, Wartawan Jejamo.com