Jejamo.com, Kota Metro – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Metro menggelar rapat paripurna penyampaian Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Wali Kota Metro Tahun 2023 dan Raperda Pengendalian dan Pengawasan Minuman Beralkohol di Aula DPRD Metro, Jumat, 19/4/2024.
Saat rapat yang berlangsung, Wali Kota Metro Wahdi Siradjuddin menyampaikan laporan pencapaian di tahun 2023 bertepatan dengan tahun ketiga masa kepemimpinannya, di antaranya dalam aspek kesejahteraan masyarakat, pelayanan umum, dan aspek daya saing daerah.
“Pertumbuhan Ekonomi Kota Metro dalam rentang 2021-2023 menunjukkan tren yang baik, ekonomi Kota metro berangsur membaik pasca-pandemi Covid-19,” kata Wahdi.
Pada tahun 2021 pasca-pandemi, ekonomi Kota Metro tumbuh diangka 2,91 %, sementara di tahun 2022 kembali meningkat 4,51% dan tahun 2023 menyentuh angka 4,85%, dengan laju pertumbuhan dari tahun 2022-2023 sebesar 7,76%.
“Angka ini lebih tinggi dari nilai pertumbuhan ekonomi Provinsi Lampung sebesar 4,55%,” ujar Wahdi.
Dengan pertumbuhan ekonomi yang signifikan, lanjut Wahdi, maka dapat diperkirakan mengalami perbaikan dalam beberapa aspek.
Wahdi juga menjelaskan terkait angka kemiskinan di Kota Metro di tahun 2023 menunjukkan penurun persentase: jumlah penduduk miskin Kota Metro berada di angka 7,28% yg sebelum 7,87%.
Aspek Sumber Daya Manusia (SDM) yang ditunjukan dengan Indeks Pembangunan Manusia capaian IPM Kota Metro sudah berstatus tinggi’ dan cenderung meningkat tiap tahunnya.
“IPM Kota Metro meningkat dari 77,89 di tahun 2022, menjadi 79,85 dan pada tahun 2023 meningkat sebesar 1,96%, jadi jumlah peningkatannya sebesar 2,5 persen,” katanya.
Dalam aspek pelayanan Kota Metro mengalami pencapaian yang baik. Pada sektor pendidikan tahun 2023 Angka Partisipasi Kasar Kota Metro, SD, SMP dan SMA mengalami peningkatan, begitu juga angka partisipasi murni pada tahun 2023.
Berikutnya persentase pada sektor kesehatan, Wahdi melaporkan bahwa pemerintah Kota Metro masih berupaya meningkatkan derajat kesehatan masyakarat. Hal tersebut ditunjukkan dari indikator Angka Kematian Ibu (AKI) pada tahun 2022 sebesar 0 kasus per 2.533 kelahiran hidup.
Sedangkan di tahun 2023 dipertahankan dengan capaian nol kasus, begitu juga dengan angka stunting di Kota Metro tahun 2022 menurun sangat signifikan dengan persentase 48%.
“Penurunan prevalensi stunting merupakan sumbangsih Kota Metro dalam menurunkan prevelensi stunting provinsi dan daerah,” ujarnya.
Pada sektor infrastruktur Wahdi juga melaporkan kemantapan jalan di Kota Metro telah dilaksanakan pembangun dan Pemeliharaan jalan menggunakan anggaran tahun 2023, dengan persentase mencapai 83,74% yang terdiri dari pembangunan jalan beton sepanjang 18,36 Km, jalan Hotmix 528,14 Km dan Jalan Telfor/Kerikil 19,03 Km.
“Pembangunan dapat dilaksanakan dengan baik apabila didukung dengan situasi ketenteraman dan ketertiban umum serta perlindungan masyarakat yang kondusif,” kata Wahdi.
Selain aspek-aspek di atas, dalam sidang tersebut pemerintah Kota Metro juga menyampaikan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) terkait dengan Pengendalian dan Pengawasan Minuman Beralkohol.
“Minuman beralkohol atau minuman keras memiliki pontensi yang dapat membahayakan kesehatan fisik dan mental, mengancam masa depan generasi muda bangsa, khususnya generasi muda di Kota Metro,” kata Wahdi.
Miras diyakini sebagai pemicu gangguan keamanan dan ketertiban di tengah masyarakat, serta pendorong adanya kekerasan dan tindak kriminal, sehingga perlu pengendalian dan pengawasan terhadap peredarannya. Maka dari itu Pemkot Metro akan selalu mengambil langkah tepat berkaitan dengan peredarannya.(*) (ADV)