Jejamo.com, Kota Metro – Selama dua tahun memimpin, Wali Kota Metro Wahdi Siradjuddin dan Wakil Wali Kota Qomaru Zaman berhasil menorehkan berbagai prestasi untuk Bumi Sai Wawai. Wahdi meminta seluruh aparatur sipil negara (ASN) di lingkup Pemerintah Kota (Pemkot) Metro konsisten meningkatkan etos kerja. Menurutnya, disiplin kerja merupakan indikator penting dalam mewujudkan pembangunan yang positif.
“Tepat 2 tahun ini kami memimpin Kota Metro. Tanpa bantuan para rekan-rekan pegawai, tentu kami tidak akan bisa bekerja dengan maksimal. Saya harap semua pegawai dapat menjaga kedisiplinan. Karena dari disiplin, kita dapat bekerja dengan maksimal,” kata Wahdi saat menjadi pembina apel di halaman Pemkot Metro, Senin, 27/2/2023.
“Semoga dengan sinergi bersama dapat menjadi amal dan ibadah melayani masyarakat. Untuk para pegawai saya berharap dapat menjaga kedisiplinan, supaya menjadi contoh bagi masyarakat dan melayani dengan tulus agar menjadi amal ibadah,” lanjutnya.
Wahdi juga mengucapkan terima kasih atas dedikasi dan loyalitas setiap ASN. Bagi dia, sinergitas yang terpelihara dengan baik akan berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan.
“Saya ucapkan terima kasih kepada rekan-rekan di lingkungan Pemkot Metro yang membantu dalam membangun Kota Metro menjadi lebih baik lagi,” tukasnya.
Berdasarkan data yang diserap Jejamo.com, sejumlah aspek pembangunan di Kota Metro selama dua tahun terakhir tercatat cukup signifikan. Di berbagai sektor, Bumi Sai Wawai telah berhasil masuk dalam katagori terbaik, bahkan untuk nominasi di tingkat nasional.
Seperti misalnya di bidang ketahanan pangan. Kota Metro terpilih sebagai daerah tingkat kabupaten/kota untuk menjalankan program Beragam, Bergizi Seimbang dan Aman (B2SA) dari Badan Pangan Nasional (Bapanas) atau National Food Agency (NFA), yang mana program itu merupakan percontohan pilot project di Indonesia.
Menurut Wahdi, Kota Metro menjadi satu dari empat daerah kabupaten/kota se-Indonesia yang terpilih menjalankan program ketahanan pangan tersebut. Terkait hal itu, dia memercayakan Kelurahan Sumbersari di wilayah Kecamatan Metro Selatan sebagai pelaksana program dari lembaga pemerintah nonkementerian tersebut.
“Kita bersyukur Kota Metro jadi salah satu tempat percontohan program B2SA itu. Selain Metro, ada empat wilayah kabupeten kota di Indonesia yang terpilih, diantaranya Kabupeten Gowa, Kebumen, Subang dan kita, Kota Metro,” beber Wahdi saat meninjau pengembangan Desa B2SA di Kelurahan Sumbersari, Kecamatan Metro Selatan.
Kemudian, di bidang infrastruktur. Selama dua tahun Wahdi Siradjuddin menjabat sebagai Wali Kota Metro, sorotan mengenai buruknya kondisi infrastruktur di Bumi Sai Wawai disebutnya tertunda dikarenakan dampak pandemi covid-19. Kendati demikian, pihaknya telah menganggarkan sebanyak Rp90 miliar untuk merampungkan perbaikan seluruh infrastruktur di tahun 2023, termasuk jalan raya.
“Saya pastikan di 2023 ini soal infrastruktur jalan, titik-titik banjir, drainase juga akan kita perbaiki kembali, selesai semua di 2023 ini. Total keseluruhan anggarannya 90 miliar yang kita siapkan untuk perbaikan seluruh jalan di Kota Metro ini tahun 2023,” ucap Wahdi usai memimpin Musrenbang tingkat kelurahan di aula Kelurahan Margodadi, Kecamatan Metro Selatan.
Di bidang pendidikan, Kota Metro berhasil meraih predikat terbaik peringkat satu dalam Standar Pelayanan Minimal (SPM) Kategori Kota se-Indonesia triwulan ke-4 tahun 2022, bidang urusan tertinggi dalam pengisian pendidikan dengan persentase 98,27 persen.
Wahdi merasa bangga atas capaian itu. Diakuinya dalam hal membangun, pihaknya butuh penguatan dalam dua bidang, yakni bidang kesehatan dan bidang pendidikan.
Menurutnya keberhasilan menjadi daerah tingkat kota terbaik diantara 10 kota terbaik lainnya se-Indonesia dalam capaian itu, merupakan refleksi dari etos kerja yang baik dan sinergitas semua pihak terkait, termasuk stakeholder dan OPD.
Pembangunan di bidang kesehatan juga tidak tertinggal. Pasalnya, berbagai capaian aspek kesehatan juga berhasil ditorehkan dalam dua tahun Wahdi memimpin di Kota Metro.
Seperti diraihnya akreditasi paripurna dari Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS) untuk Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Jenderal Ahmad Yani, Sertifikat Bebas Frambusia dari Kemenkes RI untuk Kota Metro dan juga, program Jaringan Masyarakat Peduli Anak dan Ibu (Jama PAI) yang dirumuskan dan dipaparkan secara langsung oleh Wali Kota Metro, Wahdi Siradjuddin dalam Musyawarah Nasional (Munas) Himpunan Obstetri dan Ginekologi Sosial Indonesia (HOGSI) ke-14 di Harris Hotel dan Convention Solo, Laweyan, Kota Surakarta, Jawa Tengah (Jateng) pada akhir 2022 lalu.
Saat itu, Wahdi Siradjuddin menyampaikan program itu dimaksudkan guna memberi perlindungan terhadap ibu dan anak, mulai dari masa prakonsepsi, hamil, anak lahir hingga pencegahan stunting, yang mana hal itu pada akhirnya menuai antusias dan respons positif dari ratusan peserta musyawarah tingkat nasional tersebut. (ADV)