Jejamo.com, Lampung Tengah – Berangkat dari rasa keprihatinan terhadap kondisi petani singkong di Lampung Tengah, anggota DPRD Lampung Tengah Sumarsono berinisiatif untuk membuka cakrawala pemikiran dan pola pikir para petani.
Di saat harga singkong anjlok, Sumarsono menunjukkan pola tanam padi darat di atas lahan yang juga ditanami berbagai macam pohon buah dan komoditas.
Selama ini, menurutnya, banyak petani yang mengeluh karena harga singkong yang semakin turun akibat perdagangan bebas. Maka ia melakukan terobosan dengan menanam padi darat di areal perkebunannya menggunakan bibit beras merah NSP 17 milik Profesor Surono Danu yang bisa berkembang tanpa air irigasi. Surono Danu sendiri dikenal luas sebagai penemu bibit padi unggul Sertani.
“Saya berupaya untuk membuka cakrawala petani untuk tidak terpaku menamam singkong. Padi kita tidak kalah dengan padi hibrida, padi darat yang saya tanam ini bahkan bisa berkembang tanpa aliran air dari irigasi karena hanya memanfaatkan hujan saja. Terbukti hasilnya baik. Dan tidak hanya beras merah saja, saya juga menanam beras hitam dan padi biasa,” jelas Sumarsono saat melakukan panen padi darat beras merah di kebunnya, Senin, 1/05/207.
Padi darat yang ditanam oleh Sumarsono tumbuh subur bersama tanaman buah naga dan jambu kristal serta cabai rawit. Ini merupakan salah satu inovasi membudidayakan tanaman yang berpotensi tinggi sesuai kemampuan masyarakat karena perawatannya sama dengan tanaman padi biasa milik petani dengan menggunakan pupuk organik dan pupuk kimia ala kadarnya.
“Saya berikan contoh ini supaya pemerintah tergerak untuk mengedukasi masyarakat membudidayakan tanaman yang berpotensi sesuai kemampuan masyarakat. Kalau masyarakat diedukasi maka mereka akan tertarik dan mau untuk berbuat hal yang sama,” terangnya.
Anggota Fraksi PDI Perjuangan ini tak hanya membagi pengetahuan, tetapi juga sudah membagikan bibit padi dan jambu kristal secara gratis kepada masyarakat.
“Saya sudah membagikan bibit jambu kepada masyarakat secara gratis. Harapan saya para pemimpin bisa melakukan hal yang sama. Padi darat baru saya tanam, bibitnya sudah saya bagikan hampir di seluruh Lampung Tengah dan juga daerah lain di luar Lampung Tengah,” ujarnya.(*)
Laporan Raeza Handani, Wartawan Jejamo.com