Kamis, November 7, 2024

Top Hari Ini

Terkini

Advertorial: PKK Lampung Apresiasi Pemkot Metro Kendalikan Stunting

Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Lampung Riana Sari berfoto bersama Wali KOta Metro dan Ketua TP PKK Kota Metro dalam kunjungan kerja di Bumi Sai Wawai, Kamis, 13/10/2022. | Dok.

Jejamo.com, Kota Metro – Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Provinsi Lampung mengapresiasi Pemerintah Kota (Pemkot) Metro dalam upaya mengendalikan kasus stunting di Bumi Sai Wawai.

Ketua TP-PKK Provinsi Lampung, Riana Sari mengungkapkan pentingnya konvergensi antarinstansi dalam mencegah dan menangani kasus stunting.

“Pemerintah pusat telah berupaya menurunkan angka stunting dan untuk targetnya di tahun 2024 Indonesia bisa terbebas dari stunting,” ucapnya saat diwawancarai dalam kunjungan kerja di Kelurahan Ganjaragung, Kecamatan Metro Barat, Kota Metro, Kamis, 13/10/2022.

Menurut Riana, peran dan kiprah TP-PKK adalah untuk memastikan kondisi yang terjadi di lapangan, terkait kelancaran penerapan penanganan stunting. Dia juga menyebut Kota Metro sudah cukup baik dibandingkan kabupaten/kota lain dalam menekan terjadinya kasus stunting.

Kasus stunting menjadi salah satu topik bahasan dalam kunjugan TP PKK Provinsi Lampung ke Kota Metro. | Dok.

“Kita akan memadukan antara kabupaten/kota lain, Metro ini juga banyak program wali kota yang bisa bersinergi dengan program penanganan stunting PKK Provinsi Lampung. Tentu itu menjadi tugas dan perhatian kita semua untuk menangani kasus stunting ini, PKK tidak bisa bekerja sendiri, melainkan harus dengan kekompakan bersama,” paparnya.

“Seperti misalnya membuat program di mana pernikahan harus diawasi ketat, pranikah dan lainnya. Itu semua berkaitan dengan kasus stunting,” sambungnya.

Selain itu, Riana Sari juga menyarankan perlunya sinergitas antar OPD agar angka kasus stunting bisa menurun.

TP PKK Provinsi Lampung juga memberikan bantuan dalam kunjungan kerja di Kota Metro. | Dok.

Di tempat yang sama, Ketua TP-PKK Kota Metro, Silfia Naharani mengatakan pihaknya sudah meminta OPD terkait untuk bersinergi menangani stunting.

“Kita minta semua untuk mengeroyok, mulai dari pendidikan dan semua upaya kita sudah sangat luar biasa. Kota Metro dalam upaya monitoring dan telah menunjukkan konvergensi yang dimulai dari TK yang telah dididik dengan baik,” ungkapnya.

Dijelaskan Silfia, untuk sasaran penurunan di Kota Metro telah menargetkan 570 balita. Namun, untuk realisasinya Pemkot Metro bahkan telah berhasil menekan terjadinya kasus stunting.

“Hingga saat ini yang terjadi 49 balita atau sebesar 8,5 persen. Untuk tahun 2021 terjadi 19,8 persen atau 70 balita penderita stunting,” jelasnya.

“Kota Metro ini kota kecil dengan penduduk yang bisa diakomodir, kenapa tidak bisa? Itu pasti bisa, tapi tetap harus dibantu oleh semua pihak untuk menciptakan generasi emas Metro cemerlang atau Gemerlang,” tandasnya.(*)

Populer Minggu Ini