Jejamo.com, Lampung Timur – Universitas Terbuka (UT) melakukan berbagai cara guna meningkatkan partisipasi masyarakat yang ingin melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Salah satunya dengan menyelenggarakan UT Goes To Pesantren.
Rektor UT Prof. Ojat Darojat menjelaskan, pesantren merupakan basis pendidikan keagamaan yang tak luput dari jangkauan UT. Maka itu, pihaknya mendatangi Pondok Pesantren Darussalam, Way Jepara, Lampung Timur.
“Pendirian UT sebagai implementasi sistem pendidikan jarak jauh. Semua ini untuk memberi kesempatan luas bagi masyarakat agar dapat menikmati pendidikan di perguruan tinggi,” ujarnya melalui rilis yang diterima Jejamo.com, Kamis, 28/12/2017.
Menurutnya, perguruan tinggi terbuka siap menampung siapapun, tidak memandang usia atau keterbatasan lainya dan bersedia menerima mahasiswa tanpa pilih-pilih.
“UT ini menerima siapapun, baik mampu secara ekonomi maupun tidak, ada keterbatasan fisik atau sebagainya, siap ditampung,” paparnya.
Masih kata Ojat, UT didirikan didasari iktikad baik pemerintah yang memberikan kesempatan lulusan SMA sederajat untuk kuliah.
“Di UT ini para santri bisa sambil bekerja atau mengabdi di pondok pesantren dan kuliah di UT dapat dilakukan dalam waktu bersamaan,” kata dia.
Dia mengatakan, UT di Lampung Timur dalam rangka menjembatani para santri yang mencapai cita-citanya, UT juga didesain dan didukung Kemenristekdikti ingin selalu dikenal masyarakat.
“Konsep kuliah jarak jauh UT sangat fleksibel, kesibukan masyarakat atau keterbatasan biaya, atas dasar itu kami melakukan berbagai cara meningkatkan partisipasi masyarakat agar dapat kuliah,” jelasnya.
UT menjadi solusi pemerintah memfasilitasi santri untuk kuliah. Selain itu, UT pun banyak menyediakan beasiswa. Ia yakin jika ada dukungan pondok pesantren dan pemerintah daerah, UT bisa mengakar ke masyarakat.
Sementara itu, pengasuh Pondok Pesantren Darussalamah KH Kholil Ibrahim mengapresiasi langkah UT yang datang langsung ke masyarakat. Dia berharap komunikasi yang ada bisa terjalin dengan baik.
“Semoga bisa rutin melakukan agenda serupa,” kata Kholil.
Dalam kegiatan ini UT mengundang Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Lampung KH Soleh Bajuri, akademisi Ahmad Ishomudin sebagai pemateri dialog interaktif bertajuk ‘Santri Bisa Kuliah dan Wajib Kuliah’. Selain itu, UT juga mengadakan lomba foto narasi, kaligrafi dan lomba Juara I untuk memeriahkan acara.(*)
Laporan Andi Apriyadi, Wartawan Jejamo.com