Jejamo.com, Bandar Lampung – Universitas Lampung (Unila) menjalin kerja sama dengan Universitas Zagreb dan Universitas Vern di Kroasia.
Kerja sama itu ditandai dengan penandatanganan MoU (memorandum of understanding) antara Universitas Lampung dan dua kampus asal Kroasia itu.
Penandatanganan dilanjutkan dengan stadium general the well spring or academic spirit digital data and security in sustainable development era” di ruang sidang Gedung Rektorat, Senin, 24/6/2019.
Rektor Unila Hasriadi Mat Akin mengatakan, kerja sama ini diinisiasi Duta Besar Indonesia untuk Krosia yang juga mantan Gubernur Lampung Sjahchroedin ZP.
Ia menambahkan, dalam kerja sama ini Unila ingin memberikan kepada mahasiswa berupa pengalaman dan wawasan bersifat internasional.
Masih kata Hasriadi, Unila mengembangkan jejaring internasional untuk meningkatkan kolaborasi pendidikan.
“Untuk tahun depan kita ke sana mengirim mahasiswa. Tahun ini mereka yang ke sini. kita juga tukar-menukar dosen, kita kirim Ibu Ari Darmastuti,” urainya.
Dengan menjalin kerja sama dengan universitas luar negeri misalnya melalui program gelar ganda (double degree), lulusan Unila diharapkan mendapat pengakuan dari dunia.
Selain hasil inisiasi Dubes Indonesia untuk Kroasia, menurut Hasriadi, alasan kerja sama ini adalah kedua pihak banyak memiliki keunggulan.
Dalam hal teknologi, Kroasia adalah bagian dari negara Eropa yang teknologinya sudah cukup bagus.
“Universitas harus berkaca dengan negara- negara memiliki kemajuan, sehingga Unila ke depan ada perbaikan-perbaikan bersifat internasional.
Ketua pelaksana acara yang juga dosen FISIP Unila Ari Darmastuti menambahakan, kerja sama ini berjalan dalam semester pendek dan untuk 12 mata kuliah.
“Ini bagian kerja sama yang telah dibangun selama 3 tahun. Sebelumnya saya memberikan kuliah di akademik pertahanan mereka dan presentasi seminar internasional tahun kemarin. Kemudian kerja sama tersebut baru di-MOU-kan. Kami mau kerja sama dulu baru MoU,” kata dia.
Mata kuliah yang diajarkan di antaranya teori dan praktek perbandingan politik, manajemen infrastruktur dan lainnya.
Dalam Joint Summer School ini, setiap mata kuliah jumlah pesertanya bervariasi antara 15 sampai dengan 35
Sementara untuk pesertanya berjumlah sebanyak 328 dari Unila dan dari luar Unila, diisi dengan stadium general dan stadium seminar internasional.
“Untuk peserta dari Kroasia sebanyak 17 orang terdiri 12 profesor dan 5 mahasiswa master, serta didampingi pejabat kedutaan Indonesia di Zagreb,” kata dia.
Joint Summer School Unila daan universitas di Kroasia akan dilaksanakan secara bergantian. Untuk tahun ini Kroasia mengirimkan 12 dosen untuk mengajar di Unila dalam 12 mata kuliah.
Sebaliknya, Unila juga mengirimkan 12 dosen untuk mengajar ke sana. [Sugiono]