Jejamo.com, Bandar Lampung – Universitas Lampung (Unila) menerima kini resmi memiliki rumah sakit pendidikan perguruan tinggi negeri. Ini adalah hibah dari Pemerintah Kota Bandar Lampung yang dipimpin Wali Kota Herman HN.
Gedung hibah itu diberi nama Mego Pak yang artinya gotong royong. Penyerahan hibah dilakukan Kamis kemarin, 23/7/2020 di kampus setempat.
Pemerintah Kota Bandar Lampung menghibahkan tiga gedung rumah sakit dan satu gedung di Fakultas Kedokteran. Ini dibangun dengan dana bergulir dari Pemerintah Kota Bandar Lampung senilai total Rp74 miliar.
Gedung itu direncanakan akan difungsikan sebagai ruang cuci darah, poliklinik, dan tempat penelitian kesehatan.
Wali Kota Herman HN bersama Rektor Unila Karomani menghadiri langsung hibah itu disaksikan jajaran pejabat Pemkot Bandar Lampung dan petinggi kampus Unila.
Merepons hibah dari Pemkot Bandar Lampung, Unila melalui Rektor Karomani memberikan menghargaan kepada Herman HN.
Herman HN dianugerahi gelar “dana wira utama nugraha” yang maknanya adalah pemimpin dermawan yang peduli dengan dunia pendidikan.
Herman HN, kata Karomani, dinilai berperan besar dalam pengembangan dunia pendidikan baik akademik maupun nonakademik.
Selain menghibahkan gedung, Pemkot Bandar Lampung juga memberikan satu unit mobil ambulans. Selain itu, Herman HN juga menggulirkan dana untuk pembangunan masjid dan satu gedung di Fakultas Teknik.
Dalam sambutannya Herman HN mengatakan, hibah ini adalah upaya dia dan Pemkot agar Unila makin maju. Dengan hibah ini, dia berharap Unila semakin baik ke depan.
“Jarang ada rumah sakit pendidikan. Kita bangga di Bandar Lampung ini ada,” kata dia.
Sebelumnya dalam rapat persiapan acara hibah ini, kampus Unila sudah menyiapkan penghargaan khusus bagi Herman HN.
Ini diberikan karena perhatian yang demikian besar dari Herman HN ke Unila.
Jika dikalkulasi, bantuan Pemkot Bandar Lampung yang dipimpin Wali Kota Herman HN untuk Unila mencapai Rp105 miliar.
Ini antara lain terdiri dari tiga gedung rumah sakit pendidikan senilai Rp74 miliar, 1 gedung di Fakultas Kedokteran, kemudian Rp27 miliar untuk pembangunan gedung di Fakultas Teknik, dan Rp5 miliar untuk kelanjutan pembangunan Masjid Al Wasi’i. [Sugiono]