Jejamo.com, Kota Metro – Kecamatan Metro Timur mengusung tema Manjau Balak Mandi Tukuk Khitanan Anak Benulung Wali Kota dengan Adek Pengiran Mangku Bumi dalam pawai budaya peringatan HUT ke-79 Kota Metro yang dibuka di Rumah Dinas Wali Kota Metro, Selasa, 24/5/2016.
Camat Metro Timur Rosita menjelaskan, pawai budaya merupakan salah satu cara yang cukup baik untuk tetap mempertahankan kebudayaan daerah. Sebagaimana di era saat ini masyarakat utamanya para pemuda tidak begitu mengenal kebudayaan daerahnya, dan lebih memilih kebudayaan modern yang lebih identik dengan kebudayaan asing.
“Saat ini perlu upaya-upaya yang dapat mengembalikan kesemarakan generasi muda untuk mencintai kebudayaan daerahnya, seperti pengadaan pawai budaya untuk setiap festival yang terselenggara di Kota Metro,” ujar Rosita.
Selain itu, lanjutnya, pada tahun 2013 Kota Metro telah menyatakan berakar pada kebudayaan lokal Buway Nuban. Dengan begitu sangat diharapkan kebudayaan yang sepakat dianut ini, dapat benar-benar berkembang dan menjadi tuan rumah di Bumi Sai Wawai.
Seperti halnya kebudayaan daerah suku Jawa, Padang, Bali dan Tionghoa, yang sudah menunjukkan eksistensinya di Kota Metro. Begitupun dengan kebudayaan daerah suku Lampung yang juga harus sama berkembangnya, tidak tenggelam atau kalah dengan kebudayaan pendatang.
“Pelestarian kebudayaan daerah tidak serta merta dilakukan oleh Pemerintah, masyarakat juga cukup berperan dalam hal ini,” kata Rosita.
Dilanjutkannya, pelestarian kebudayaan daerah Lampung juga telah tampak pada bangunan milik Pemerintah Kota Metro. Seperti bangunan kantor kecamatan dan kelurahan yang telah menggunakan ornamen khas Lampung meskipun memang belum konsisten pada kebudayaan lokal Buway Nuban.
Ornamen khas daerah inilah yang juga akan membantu mendongkrak popularitas kebudayaan lokal pada masyarakat, utamanya pada generasi mudanya. Secara tidak langsung, ornamen tersebut akan memberikan edukasi tentang kebudayaan daerah.
Sebelumnya, Pemerintah Kota Metro menggelar serangkaian kegiatan dalam menyemarakkan peringatan HUT ke-79 Kota Metro selama 6 hari ke depan. Kegiatan tersebut meliputi lomba memasak, cuwak mengan atau makan bersama, pawai budaya, Festival Putri Nuban, Metro Fair, dan tari kolosal.
Wali Kota Metro A. Pairin dalam sambutannya mengatakan, serangkaian kegiatan yang diselenggarakan ini dapat memotivasi masyarakat untuk terus melestarikan kebudayaan daerah utamanya kebudayaan daerah Lampung.
Event tahunan ini diharapakan menjadi salah satu keunggulan dan daya tarik Kota Metro, menjadi sarana pendidikan dan hiburan bagi masyarakat, serta wahana pertemuan insan seni dan budaya.
“Saya berharap, setiap kegiatan dapat berjalan dengan baik dan lancar hingga selesai. Utamanya untuk festival putri nuban dapat menjadi ikon pariwisata dan budaya Kota Metro,” tutup Pairin.(*)
Laporan Tyas Pambudi, Wartawan Jejamo.com