Jejamo.com, Lampung Timur – Pelaksana Tugas Bupati Lampung Timur, Zaiful Bokhari, menyampikan LKPJ Tahun Anggaran 2017 pada Paripurna DPRD Lampung Timur, dihadiri 44 anggota dewan dari 50 anggota, Senin 12/03/2018.
Penyampaian LKPJ dilaksanakan untuk memenuhi amanat Undang-Undang No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, juncto Peraturan Pemerintah No. 03 Tahun 2007. LKPJ merupakan refleksi dari nilai demokrasi yang memberi ruang kepada DPRD sebagai lembaga perwakilan rakyat, untuk mengevaluasi kinerja pemerintah daerah yang telah dilaksanakan sepanjang tahun anggaran 2017, dan menyampaikan kebutuhan serta aspirasi masyarakat Kabupaten Lampung Timur.
Tahun 2017 adalah tahun perencanaan pertama Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Lampung Timur Tahun 2016-2021. Berpedoman pada RPJMD, tema pembangunan dan rencana kerja Pemkab Lampung Timur adalah “ Percepatan pembangunan infrastruktur dan ekonomi daerah berbasis agribisnis menuju Lampung Timur Aman, Mandiri, Sejahtera, Berdaya Saing, dan pro rakyat”. Melalui visi pembangunan tersebut, prioritas pembangunan meliputi :
- Mempercepat pembangunan infrastruktur dan konektivitas wilayah untuk mendukung ekonomi dan daya saing
- Mengoptimalkan potensi pertanian dan kemandirian petani guna mendukung kedaulatan pangan secara berkelanjutan
- Mengembangkan budaya dan pariwisata, serta peningkatan daya saing UMKM, koperasi, dan ekonomi kreatif
- Membangun masyarakat religius, berbudi luhur, dan mendorong semangat gotong-royong serta penegakan supremasi hukum
- Meningkatkan kualitas dan daya saing sumber daya manusia untuk perluasan kesempatan kerja dan penanggulangan kemiskinan
- Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik dan pro rakyat berlandaskan peraturan perundang-undangan
Indikator makro pencapaian pemerintah daerah di beberapa sektor berdasarkan data terbaru Badan Pusat Statistik Lampung Timur Tahun 2016
- Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Lampung Timur pada 2016 mencapai 67,88. Meningkat 0,78 poin dibanding 2015 yang sebesar 67,10. Dengan demikian target IPM dalam RPJMD yang sebesar 67,00 telah terlampaui.
- Indikator Makro Ekonomi. Berdasarkan PDRB atas dasar berlaku dan PDRB atas dasar harga konstan, perekonomian Lampung Timur mengalami peningkatan dibanding tahun 2015. Peningkatan ini berkorelasi dengan peningkatan Perkapita masyarakat yang pada 2016 telah mencapai Rp. 25,73 juta. Maka target RPJMD terkait pertumbuhan ekonomi dan pendapatan perkapita yang sebesar 21,0 – 21,5 juta rupiah tercapai. Lalu, nilai inflasi Lampung Timur sebesar 2,83% lebih rendah dibanding inflasi nasional 3,61%.
- Indikator Makro Sosial. Penurunan persentase penduduk miskin di Lampung Timur sebesar 0.63% poin pada tahun 2017 dibandingkan di tahun 2016, dari target sebelumnya 16,85-16,75% pada RPJMD. Selanjutnya, sejak Gerakan Malu Menganggur diluncurkan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) terus mengalami penurunan. TPT pada tahun 2017 mencapai 4,49%.
- Tingkat kemantapan jalan. Menurut data Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Tahun 2017, tingkat kemantapan jalan telah mencapai 64,7%. Meningkat sebesar 22,21% dibandingkan dengan tahun 2015.
Ringkasan hasil pembangunan di beberapa sektor unggulan daerah, meliputi
- Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura. Produksi padi Tahun 2017 mencapai 700.233, mengalami penururnan 4,3% dibanding Tahun 2016. Namun penurunan ini akibat faktor cuaca ekstrim, degradasi unsur hara tanah, dan serangan hama tanaman. Upaya antisipasi dan program bantuan sebelumnya telah diluncurkan. Produksi jagung mengalami peningkatan sebesar 36,03% dibanding 2016, mencapai 701.078 ton. Kedelai mencapai 922 ton, dan kacang tanah sebesar 556 ton. Singkong mengalami peningkatan 2,1% pada 2017 menjadi 1.096.905,35 ton
- Produksi lada mencapai 1.147 ton. Kakao 3.295 ton, karet 5.044 ton, kelapa 13.367 ton, dan sawit 8.037 ton.
- Perikanan dan Peternakan. Produksi perikanan budidaya Tahun 2017 meningkat hingga mencapai 68.813 ton. Sedangkan perikanan tangkap mencapai 4.218 ton. Sebagai salah satu lumbung ternak provinsi, populasi ternak 2017 terus mengalami peningkatan. Produksi daging Sapi 2017 mencapai 1.453 ton, Kerbau 4,6 ton, daging Kambing 368,08 ton, Domba 3,125 ton, dan unggas 4.174,356 ton. Produksi telur buras mencapai 1.534,03 ton, telur ayasm ras 11.184,554 dan telur itik mencapai 353,584 ton.
- Pertambangan dan penggalian. Berdasarkan data ESDM, lifting minyak mentah wilayah Lampung Timur dan Provinsi Lampung Tahun 2017 mencapai 4,6 juta barel. Mengalami penurunan 24,6% karena masalah usia sumur dan keekonomian.
- Sektor Pariwisata. Jumlah kunjungan wisatawan ke Lampung Timur Tahun 2017 mencapai 506.158 orang, meningkat 56%. Sejak pelaksanaan 22 Festival Tahun 2017, Lampung Timur berhasil menyerap 3.493 tenaga kerja, 2.284 pedagang, 1.209 penyedia jasa, serta uang yang beredar mencapai Rp. 5 Milyar.
Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Lampung Timur Tahun 2017, sebelum dilakukan audit oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI adalah RP 2,016 Triliun atau terealisasi 94,44%. Lebih tinggi di banding 2016 yang sebesar 92,03%. Pendapatan daerah 2017 terdiri dari:
- Pendapatan Asli Daerah (PAD) terdiri dari Pajak Daerah, Retribusi Daerah, Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang dipisahkan, dan lain-lain terealisasi sebesar Rp.207,02 milyar atau 95,86% lebih tinggi dari 2016 yang sebesar 88,89%
- Dana Perimbangan, meliputi Dana Bagi Hasil, Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus, terealisasi sebesar Rp.1,489 triliun atau 92,81%, lebih tinggi dari 2016 yang sebesar 91,70%.
- Lain-Lain Pendapatan Daerah yang Sah terdiri dari Pendapatan Hibah dan Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan Pemerintah Daerah Lainnya serta Dana Otonomi Khusus, terealisasi sebesar Rp.320,49 milyar atau 101,77%. Tahun sebelumnya 95,22%.
Belanja Daerah Tahun 2017 terealisasi sebesar Rp.1,947 triliun atau mencapai 89,87% yang teridiri dari:
- Belanja Tidak Langsung, terdiri dari Belanja Pegawai, Belanja Hibah, Belanja Bantuan Sosial, Belanja Bagi Hasil kepada Provinsi, Kabupaten/ Kota dan Pemerintah Desa, dan belanja bantuan keuangan terealisasi sebesar Rp. 1,204 triliun
- Belanja Langsung yang meliputi Belanja pegawai, belanja barang dan jasa, serta belanja modal terealisasi Rp.742,26 milyar. Porsi belanja langsung paling besar adalah sektor infrastruktur pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang yangn mencapai porsi 33,2%.
Selanjutnya untuk pos pembiyaan di Tahun 2017 dianggarkan sebesar Rp.30,95 milyar terealisasi sebesar Rp.30,95 milyar, atau terealisasi 100%.
Dalam LKPJ TA 2017, pemerintah Kabupaten lampung Timur telah berupaya maksimal menyajikan kondisi pelaksanaan APBD dan hasil-hasil pencapaian selama tahun 2017. Hal ini merupakan implementasi prinsip good governance, pada aspek transparansi dan ukuntabilitas pelaksanaan tugas pemerintahan, pembangunan, dan kemasyarakatan. (*)