Jejamo.com. Bandar Lampung – Bagi Lembaga Advokasi Perempuan Damar, Pilkada merupakan momentum strategis untuk membangun kesadaran politik kaum perempuan, sekaligus momentum lahirnya pemimpin daerah yang peduli dengan isu-isu kesetaraan.
Demikian diungkapkan kordinator program Damar Sofyan Hadi, dalam Diskusi Pendidikan Politik Perempuan dan Dialog Bersama dengan Calon Kepala Daerah di rumah makan Begadang II, Senin 30/11/2015.
Sofyan menjelaskan, Damar melihat ada peluang yang bisa dimanfaatkan dari pelaksanaan Pilkada, yakni mendorong lahirnya pemimpin daerah yang peduli dengan isu-isu kesetaraan dan keadilan gender.
“Sebaliknya, pemimpin dapat medorong kaum perempuan membebaskan diri dari obyek politik sebagaimana yang selama ini terjadi,” ucap Sofyan.
Dia menambahkan, sejauh ini kebijakan dalam bentuk perundang-undang yang memberikan perlindungan dan penguatan pemenuhan hak-hak perempuan sudah tersedia di semua level pemerintahan.
Namun sayangnya, penjabaran perundang-undangan yang dalam bentuk kebijakan pembangunan yang relavan dengan usaha memperkuat posisi kaum perempuan masih sangat minim di semua daerah.
Hal ini dapat dilihat pada angka partisipasi politik kaum perempuan, khususnya di lembaga-lembaga politik. “Jumlah kaum perempuan yang menjadi anggota parlemen masih jauh dari ideal, begitu juga posisi perempuan di lembaga eksekutif,” pungkas Sofyan.(*)
Laporan Andi Apriyadi, Wartawan Jejamo.com