Jejamo.com, Kuala Lumpur – Aksi mendesak reformasi di Malaysia atau yang dikenal dengan Bersih 4 memasuki hari kedua, Minggu, 30/8/2015. Sebelumnya, ribuan demonstran menginap di lokasi demonstasi di jalan-jalan Kuala Lumpur.
Seperti diberitakan The Star, aksi pada hari pertama Sabtu (29/8) diakhiri dengan menyanyikan lagu nasional pada tengah malam sebelum akhirnya para demonstran ke hotel atau tidur di jalan. Beberapa orang terlihat langsung rebah di trotoar, beberapa lainnya menggunakan karpet sebagai alas dan tas sebagai bantal.
Sebelumnya penyelenggara aksi ini mengatakan sebanyak 200 ribu orang hadir dalam gerakan Bersih di Kuala Lumpur. Namun situs berita Malaysiakini hanya menyebut jumlahnya 100 ribu, sementara polisi mengatakan hanya 25 ribu. Dari kejauhan polisi terus mengamati pergerakan demonstran yang menginap di Jalan Tuanku Abdul Rahman dan Jalan Tun Perak.
Saat malam menjelang, beberapa truk dan mobil membagikan makanan pada para demonstran. Dilaporkan 13 orang mengalami keracunan makanan pada Sabtu malam kemarin, salah satunya gadis berusia 10 tahun.
Aksi di hari pertama berlangsung damai dan tidak ada gesekan dengan polisi. Beberapa media menggambarkan situasi aksi Sabtu kemarin yang ditingkahi dengan terompet dan yel-yel lebih seperti festival ketimbang demo menuntut pemerintahan turun.
Tanpa terompet
Di hari kedua ini, aksi Bersih akan berlangsung tanpa hingar-bingar terompet dari kertas atau vuvuzela yang dianggap terlalu berisik. “Kami meminta anda untuk mengecilkan suara di Kuala Lumpur. Kami menghargai jika anda berhenti menggunakan vuvuzela,” ujar penyelenggara dalam akun Facebook.
Penggunaan vuvuzela sempat mengganggu demonstran lainnya. Akhirnya beberapa demonstran pada Sabtu mengeluarkan lambang larangan berterompet.
Di hari sebelumnya, aksi itu dikejutkan dengan kehadiran mantan pemimpin Malaysia Mahathir Mohamad yang ikut berorasi.
Mahathir menggunakan kata keras “bangsat” untuk menggambarkan Najib Razak.
Sebelumnya Mahathir memang gencar mengkritik Najib yang saat ini tengah digoyang isu korupsi dana investasi 1MDB. Najib membantah tuduhan tersebut, menyiratkan tidak adanya niat dirinya untuk mundur dari tampuk pimpinan.
Aksi Bersih telah dilakukan empat kali di Malaysia. Seperti sebelumnya, aksi kali ini juga tidak mendapatkan izin dari kepolisian.
Pada gerakan Bersih 2012 lalu, demonstran menghadapi kekerasan dari aparat yang menembakkan meriam air serta gas air mata. Namun demonstran kali ini tidak kapok dan tetap turun ke jalan mendesak reformasi atau mundurnya Najib dan kabinetnya yang dituduh korup.
“Kami rakyat Malaysia ingin membersihkan negeri ini, Kami menolak politik kotor,” kata Tinagar Veranogan.(CNN Indonesia)