Jejamo.com, Bandar Lampung – Keluarga Besar Seniman Kampus (Sikam) Lampung menyayangkan Rektor IAIN Raden Intan Lampung yang menyegel dan membekukan Unit Kegiatan Mahasiswa Seni Budaya Islam ( UKM SBI) IAIN setempat beberapa hari lalu.
“Itu suatu kemunduran dalam demokrasi dan suatu bentuk kesewenang-wenangan pihak kampus terhadap kreativitas mahasiswa,” kata Koordinator Lapangan Sikam Lampung Reza Bejo saat aksi teatrikal di Tugu Adipura, Minggu, 8/5/2016.
Kata Bejo, pihak kampus menilai mahasiswa yang melakukan kepedulian dan daya kritis adalah sebuah ancaman.
“Jika daya kritis mahasiswa dimandulkan dan suara kebenaran dibungkam serta kreativitas dipasung, apa yang akan diharapkan dari pembangunan manusia Indonesia di masa mendatang,” urainya.
Selain itu, lanjut Reza, sikap arogan pengelola kampus melibatkan pihak keamanan satpam dan kepolisian.
“Pengelola kampus memaksa kehendaknya. Kami bisa memaknainya sebagai sentimen negatif terhadap kegiatan berkesenian, kebebasan berpikir, dan kebebasan berpendapat,” kata dia.
Dia menambahkan, aksi Sikam Lampung dengan aksi simpatik dan ini adalah bentuk dukungan untuk UKM SBI IAIN Raden Intan Lampung.
“Kami meminta seluruh perguruan tinggi di Lampung mendukung penuh setiap kegiatan mahasiswa dan mencabut SK Rektor IAIN No. 201 Tahun 2016 serta mengembalikan semua hak-hak UKM SBI IAIN,” tandasnya.(*)
Laporan Andi Apriyadi, Wartawan Jejamo.com