Jejamo.com, Kota Metro – Bank Lampung bersama Pemerintah Kota (Pemkot) Metro melakukan renovasi Tugu Pena yang ada di pusat kota. Renovasi ini dilakukan dengan menggunakan dana Corporate Sosial Responsibility (CSR) Bank Lampung.
Setelah melalui pembahasan panjang antara stakeholder dan Forkopimda, renovasi Tugu Pena ini dinilai penting dilakukan mempertimbangkan aspek keselamatan dan kelancaran lalu lintas lintas pengendara.
Lebar jalan bundaran di lokasi Tugu Pena sudah mengalami perluasan, sehingga ukuran tigu tersebut sudah tidak ideal untuk memperlancar arus lalu lintas. Selain itu titik berdiri Tugu Pena yang tidak senter atau asimetris, tentu harus diubah.
Kepal Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Metro Helmy Zain menjelaskan, Bundaran Tugu Pena kondisi eksisting saat ini memiliki diameter lima meter yang posisinya kurang simetris, sehingga perlu dilakukan penataan dan redesain.
“Dengan mempertimbangkan faktor keselamatan dan kelancaran arus lalu lintas, serta lahan yang tersedia, maka disepakati diameter bundaran dilebarkan menjadi lima belas meter. Secara teknis makin besar diameter bundaran maka semakin tinggi tingkat keselamatan dan kelancaran lalu lintas,” kata Helmi, Selasa 26/9/2023.
Menurut Helmy, pada 2022 sudah dilakukan kajian teknis kinerja simpang atau bundaran Tugu Pena dengan menghitung tundaan dan antrean kendaraan pada persimpangan tersebut. Dari kajian sebelumnya diketahui Tugu Pena yang hanya berdiameter lima meter justru sering membuat macet pada saat kendaraan bermanuver.
“Akibat kecilnya diameter bundaran maka rekayasa yang dilakukan selama ini adalah dengan menutup salah satu kaki simpang untuk mengurangi kemacetan, sehingga hal ini menjadikan kinerja Bundaran Tugu Pena menjadi tidak optimal. Akibat dari tidak optimalnya kinerja simpang Tugu Pena membuat volume ruas Jalan Diponegoro menjadi meningkat, mengingat ruas Jalan Diponegoro dan Imam Bonjol untuk keluar masuk menuju Kabupaten Lampung Tengah dan sekitarnya,” ucapnya.
Dinas Perhubungan juga sudah berkoordinasi dengan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan RI terkait rencana renovasi ini dan telah mendapatkan persetujuan.
“Karena lokasi Bundaran Tugu Pena berada di jalan nasional, maka untuk pelaksanaan manajemen dan rekayasa lalu lintas harus mendapat persetujuan Menteri Perhubungan cq. Dirjen Perhubungan Darat. Untuk mendapatkan rekomendasi tersebut sudah dilakukan, beberapa tahapan termasuk rapat teknis bersama unsur-unsur terkait seperti Ditjen Perhubungan Darat, Kementerian PUPR, BPTD Kelas II Provinsi Lampung, Ditlantas Polda Lampung, Dishub Provinsi Lampung, Polres Metro, Dinas PUPR Metro, dan Dishub Kota Metro hingga pada akhirnya diterbitkan rekomendasi Manajemen Rekayasa Lalu Lintas (MRLL) Bundaran Tugu Pena oleh Dirjen Perhubungan Darat,” jelasnya.
Sementara itu, sebagai pihak yang melakukan renovasi Bank Lampung menilai pihaknya merasa wajib ikut serta dalam pembangunan Bumi Sai Wawai.
“Terkait Tugu Pena itu merupakan CSR dari Bank Lampung, kenapa kita berikan CSR karena CSR Bank Lampung adalah bagian dari dedikasi Bank Lampung kepada Pemerintah Kota Metro, karena Pemkot Metro merupakan salah satu pemegang saham di Bank Lampung, sehingga korelasinya sangat erat, sehingga kita menggunakan dana CSR untuk mewujudkan visi dan misi Pemerintah Kota Metro,” kata Kepala Cabang Bank Lampung Kota Metro, Tendiyan.
Pembangunan ini menurutnya murni dari dana CSR Bank Lampung karena dana CSR adalah hak dari pemerintah kota/kabupaten maupun provinsi. “Jadi Bank Lampung memiliki kewajiban untuk membantu men-support visi dari kepala daerah baik provinsi maupun kabupaten/kota se-Provinsi Lampung,” katanya.
“Kami juga ingin ikut membantu Kota Metro. Apa sih pembangunan yang bisa kita jalankan, dengan meringankan beban APBD. Wujudnya tentu dengan memanfaatkan dana CSR yang ada,” tambah Tendiyan.
Pembangunan Tugu Pena ini juga mendapat dukungan dari berbagai pihak, baik kalangan akademisi maupun tokoh masyarakat.
Ridwan Sori Maoen Ali, salah seorang tokoh masyarakat Kota Metro, mengatakan, Tugu Pena memang sudah sangat layak direnovasi. Dirinya mengaku sangat mendukung sepenuhnya, mengingat volume kendaraan yang semakin meningkat sehingga renovasi diharapkan memperlancar arus lalu lintas.
“Jadi untuk renovasinya selain harus memperhatikan aspek keselamatan juga aspek keindahannya juga,” tandasnya.(*) (Abid)