Jejamo.com, Kota Metro – Aliansi organisasi mahasiswa dan organisasi kepemudaan Kota Metro yang terdiri dari IMM, PMII, KAMMI, HMI, IPM, Fossei, menggelar aksi pada hari ini, Rabu, 24/5/2017.
Terbentuknya Aliansi Peduli Pendidikan Kota Metro, merupakan reaksi dari pernyataan Wali Kota Metro A Pairin beberapa hari lalu di hadapan media, bahwasannya Wali Kota ingin menggusur bangunan IAI Agus Salim dan menjadikannya sebagai lahan parkir.
Mereka mengecam statment Wali Kota tersebut yang justru menciderai visi Kota Metro sebagai Kota Pendidikan.
Dalam aksi ini, Aliansi Peduli Pendidikan Kota Metro menuntut beberapa hal. Pertama, Wali Kota mencabut dan meminta maaf di media atas perilaku yang tidak semestinya. Tuntutan Kedua Jadikan Kota Metro sebagai sarana yang tentram, aman, efektif untuk kaum terpelajar di Kota Metro.
Ketua Aliansi Peduli Pendidikan sekaligus Penanggung Jawab aksi, Harbi Gemeli Putra, menuntut Pemerintah Kota Metro agar mengembalikan hak-hak mereka untuk mendapatkan pendidikan.
“Visi kota Metro telah dicederai oleh Wali Kotanya sendiri. Untuk itu kami menuntut kepada Pemerintah Kota Metro agar mengembalikan hak-hak kami untuk mendapatkan pendidikan di kota ini dengan nyaman dan aman. Sebagai mahasiswa, kami menolak tunduk, dan kami akan bangkit melawan Penindasan Karena diam adalah penghianatan!” ungkapnya dalam Orasi di depan gedung Pemkot Metro.
Sebelumnya, dari pertemuan dengar pendapat antara kedua pihak, yayasan IAI Agus Salim dan pihak Pemerintah Kota Metro, kemarin (23/5) di ruang OR Pemkot, belum mencapai kata mufakat. Pihak Pemkot yang saat itu dihadiri pula oleh Djohan selaku Wakil Wali Kota Metro, mempertanyakan, mengapa selama ini pihak yayasan tidak berpikir untuk mendirikan bangunan di atas lahan sendiri.(*)
Laporan Elly Agustina, Wartawan Jejamo.com