Jejamo.com, Bandar Lampung – Amarhum Haji Muhammad Rusdan (57), pengusaha pempek Palembang di Jalan Arjuna Nomor 18, Kelurahan Sawahlama, Tanjungkarang Timur, Bandar Lampung, dikenal baik oleh keluarga dan warga sekitar.
“Bapak itu kalau sama orang dan warga sekitar baik. Bukannya saya memuji Bapak. Kalau ada warga atau orang lain sedang susah, ya ditolongin. Menolongnya itu dengan semampu dan sebisa dia. Sama anak-anak dan cucu di sayang sayang. Orangnya enggak pilih kasih,” ujar Adi, menantu almarhum, kepada jejamo.com, Minggu, 18/12/2016.
Menurutnya, ia dan keluarga almarhum tidak mempunyai firasat apa pun. Dirinya baru tadi pagi bertemu dengan beliau.
“Cuma kalau dari teman-temandan tetangga, Bapak pernah bilang titip anak-anak karena Bapak besok ingin berangkat. Tapi, teman-teman dan tetangga Bapak bilang, Bapak mau berangkat ke Jakarta untuk berobat. Saya juga kaget waktu istri telepon mengabarkan Bapak meninggal. Padahal tadi pagi waktu saya mau berangkat kerja sempat bertemu dan berpamitan. Tapi, namanya ajal kita enggak tahu,” tuturnya.
Almarhum Haji Muhammad Rusdan wafat meninggalkan seorang istri, enam anak: satu perempuan, empat laki-laki, dan satu anak angkat. Ia mempunyai empat cucu.
“Bapak juga dikenal bermasyarakat orangnya. Apalagi Bapak kan orang lama di sini. Bapak usaha ini merinitis karena dulu Bapak itu tukang becak. Alhamdulillah sekarang mempunyai usaha sendiri,” kata dia.
Sebelumnya diberitakan, Haji Muhammad Rusdan (57), pengusaha pempek Palembang di Jalan Arjuna Nomor 18, Kelurahan Sawahlama, Tanjungkarang Timur, Bandar Lampung, meninggal dunia akibat terkena serangan jantung di kediamann sekaligus tempat usahanya, Minggu pagi, 18/12/2016, sekitar pukul 09.00.
Laporan Andi Apriyadi, Wartawan Jejamo.com