Jejamo.com, Bandar Lampung – Anggota MPR RI Almuzzammil Yusuf mengajak generasi muda untuk tidak tergoda menggunakan narkoba.
Menurut Muzzammil, narkoba telah merusak cita cita mulia bangsa Indonesia yang ingin membentuk sumber daya manusia yang unggul, beriman dan bertakwa serta berahlak mulia.
Hal tersebut disampaikan Muzzammil saat memberikan paparan tentang bahaya narkoba dalam kegiatan Sosialisasi Empat Pilar di hadapan peserta “Gowes Sehat Tanpa Narkoba”, di halaman kantor DPD PKS Bandar Lampung, Gedongair, Tanjung Karang Barat, Minggu (9/2/2020).
“Sesuai dengan Pasal 31 ayat 3 UUD 1945, bahwa pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan undang undang, dalam undang-undang tersebut sudah sangat jelas bahwa pemerintah ingin bangsa Indonesia menjadi bangsa yang beriman dan bertakwa, memiliki ahlak mulia yang ujungnya adalah terciptanya sumber daya manusia yang unggul, tapi kemudian cita-cita luhur ini memiliki musuh bersama yang bernama narkoba,” tutur Muzzammil.
Muzzammil melanjutkan, penyalahgunaan dan peredaran narkoba yang kian masif merupakan salah satu ancaman yang paling besar untuk bangsa Indonesia di samping korupsi dan terorisme.
Kejahatan narkoba merupakan salah satu desain untuk menghancurkan generasi bangsa melalui perang tanpa senjata.
Eddy Marjoni, perwakilan dari Badan Narkotika Nasional Provinsi Lampung, yang menjadi pemateri dalam kegiatan ini memaparkan, mengapa permasalahan narkoba tidak ada habisnya, selalu saja setiap hari ada berita penangkapan Bandar narkoba, berita penangkapan pengguna narkoba, berita kematian karena narkoba, padahal aparat penegak hukum kita telah bekerja maksimal?
Ini dikarenakan pertama, Indonesia adalah negara perlintasan perdagangan dunia. Hal ini sangat memungkinkan narkoba diselundupkan dari negara-negara lain.
Kedua, Indonesia adalah Negara kepulauan dengan garis pantai yang sangat panjang mencapai 85 ribu kilometer, ini juga sangat rawan untuk diselundupkannya narkoba, ketiga kepadatan jumlah penduduk Indonesia.
Padatnya penduduk mnyebabkan tingginya persaingan hidup. Persaingan hidup yang tinggi menyebabkan stress, frustasi, banyak pengangguran, akibatnya mereka mudah sekali terkena narkoba.
Keempat, penggunaan teknologi yang semakin canggih juga memudahkan peredaran narkoba, kelima sikap permisif masyarakat, sikap masa bodoh terhadap lingkungan dengan berprinsip yang penting bukan keluarga saya ternyata juga turut memudahkan peredaran narkoba.
Acara sosialisasi empat pilar kebangsaan ini dihadiri sejumlah komunitas sepeda di Bandar Lampung. Tercatat sekitar 100an peserta ikut serta dalam kegiatan “Gowes Sehat Tanpa Narkoba bersama Al Muzzammil Yusuf” dan dilanjutkan dengan pemaparan bahaya narkoba. Demikian rilis yang diterima jejamo.com. []