Jejamo.com – Alvaro Morata mendapat penghormatan terakhir dari rekan-rekan dan staf Real Madrid ketika berpamitan untuk pergi bergabung dengan Chelsea. Bertandang ke markas latihan pramusim Madrid di UCLA, Los Angeles, Amerika Serikat, Kamis, 20/7/2017, Morata berpamitan dengan segenap rekan-rekan yang akan ia tinggalkan.
Dikutip dari laman resmi Madrid, Morata terlebih dulu mengunjungi dulu ruang kerja Madrid yang diisi oleh para staf. Kemudian, striker 24 tahun ini menuju lapangan untuk bertemu dengan pelatih Zinedine Zidane dan skuat Los Blancos lainnya. “Para staf dan pemain mengelu-elukan Morata dan bertepuk tangan sebagai tanda perpisahan,” tulis Madrid, dikutip Kamis.
Usai melakukan perpisahan, Morata kini menegaskan tak sabar untuk segera bergabung dengan rekan-rekannya di Chelsea. Saat ini, Chelsea sedang berada di Beijing, Cina, untuk bersiap menjalani laga pramusim melawan Arsenal akhir pekan nanti. “Saya harap bisa memberikan yang terbaik di Chelsea. Saya harus terus tumbuh, jika tidak saya tak akan lagi eksis,” kata Morata.
Mengenai nasibnya di Madrid yang selalu terbuang meski menunjukkan kinerja hebat, Morata mengaku tak sakit hati. Ia malah mendoakan Madrid untuk selalu berjaya di tahun-tahun yang akan datang.
Morata juga menegaskan, meski kerap jadi cadangan musim lalu, ia tak menyimpan amarah kepada pelatih Zinedine Zidane. “Saya berterima kasih kepadanya untuk semuanya, saya harap dia beruntung tahun ini,” kata Morata.
Chelsea dikabarkan setuju membayar 70 juta pound atau Rp 1,2 triliun untuk mendatangkan Morata. Madrid melepas eks striker Juve ini karena tidak melihatnya sebagai pilihan utama. Musim lalu Morata cuma 14 kali jadi starter di ajang La Liga Spanyol. Padahal, Morata sanggup membuat 15 gol untuk membawa Los Blancos jadi juara.
Ini jadi kali kedua untuknya meninggalkan Madrid. Tiga tahun lalu, ia juga pernah pergi ke Juventus setelah Madrid menjualnya. Tetapi, Madrid kembali membelinya dua tahun kemudian karena melihat bakat eks produk akademinya ini terus berkembang.(*)