Jejamo.com – Seringkali sifat pembangkang banyak kita temui pada usia remaja. Gejolak jiwa mudanya, serta rasa ingin diakui dan dihargai menjadi alasan utama munculnya sifat membangkang.
Hal-hal tersebut terkadang kurang dipahami oleh orang tua, dimana orang tua lebih mengedepankan cara berpikir yang tak sesuai dengan dirinya.
Alhasil, remaja ketika merasa pendapatnya tak dihargai mereka akan menunjukkan reaksi melawan, namun keadaan psikologis yang tak stabil sering kali berujung dengan pembangkangan.
Dilansir dari laman okezone.com, setidaknya dijelaskan 3 hal yang harus dipahami orang tua kenapa remaja melakukan pembangkangan.
Salah paham
Anak remaja Anda akan marah ketika apa yang mereka kerjakan disalahartikan oleh Anda sebagai orangtuanya sendiri, sedangkan niat dan tujuannya sebenarnya positif.
Dipermalukan di depan teman-temannya
Anak remaja mana yang tidak marah ketika orangtuanya memperlakukan mereka seperti anak kecil di hadapan teman-temannya? Sedangkan mereka ingin bertindak seperti layaknya anak remaja lain, berpakaian atau menggunakan bahasa-bahasa remaja masa kini.
Kecewa
Masa remaja adalah fase di mana anak sudah bisa merasakan kekecewaan yang dalam. Dan, biasanya mereka tidak tahu apa yang harus dilakukan. Lantaran itu, mereka hanya bisa melampiaskan kemarahannya pada Anda sebagai orangtua.(*)