Jejamo.com – Kantor berita Reuters, Kamis, 14/4/2016 malam, melaporkan, badan intelijen nasional Brasil mengidentifikasi peningkatan ancaman kelompok militan ISIS di negara itu, setelah serangkaian serangan kelompok militan itu di Eropa.
Padahal, pemerintah Brasil telah mengklaim negaranya terbebas dari ancaman terorisme. Hal itu terjadi berkat kebijakan mereka yang tidak memihak ketika konflik terjadi. BrasilĀ percaya mulikulturalisme tak membawa musuh.
Meski demikian, Direktur Kontraterorisme di Badan Intelijen Brasil, Luiz Alberto Sallaberry, mengatakan, ancaman meningkat, terutama karena berbagai ancaman di Perancis dan Belgia. Sallaberry juga menjelaskan, ancaman juga meningkat seiring dengan semakin banyaknya warga muda negara tersebut yang lari meninggalkan Tanah Air.
Menurutu Sallaberry, ancaman nyata terhadap keamanan negara pernah muncul pada November lalu. Saat itu, Maxime Hauchard, warga Perancis yang telah beberapa kali diidentifikasi sebagai algojo dalam video eksekusi ISIS, berkicau di Twitter.
“Brasil, kau adalah target berikutnya,” tulis Hauchard, yang menurut Sallaberry merupakan ancaman nyata dan asli.
Sallaberry menjelaskan, agen-agennya telah mengambil sejumlah langkah untuk mencegah serangan, termasuk menggali berbagi informasi dalam kerja sama dengan pasukan keamanan asing.
Pelatihan pun ditingkatkan. Namun, para ahli keamanan telah memperingatkan, banyak pejabat Brasil tidak menyadari tentang pengamanan yang baik di panggung olimpiade yang besar.
Pesta olimpiade bisa saja menjadi celah bagi siapa saja yang ingin menabur teror, entah lewat serangan yang menargetkan tempat-tempat permainan, infrastruktur di dekatnya, ataupun atlet dan 500.000 wisatawan yang diharapkan untuk hadir.
Penyelenggara olimpiade berencana untuk menyebarkan sekitar 85.000 personel keamanan. Jumlah itu dua kali lipat jumlah yang dikerahkan untuk ajang yang sama di London pada 2012.
Sebagian besar diambil dari anggota Pasukan Nasional untuk Angkatan Nasional untuk Keamanan Publik (NFPS), polisi, dan aparat penegak hukum lainnya di Brasil.(*)
Tempo.co