Jejamo.com, Kalianda – Wakil Ketua III DPRD Lampung Selatan Roslina menyatakan dirinya tidak setuju terkait usulan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) RI menerapkan metode Full Day School pada Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP).
“Menurut saya, Full Day School ini tidak pas jika diterapkan di Lamsel. Terutama bagi siswa SD. Sebab, pembantukan karakter bukan hanya di dapat dilingkungan sekolah. Namun juga dari keluarga, teman, lingkungan, dan sebagainya.” ujar politisi Partai Amanat Nasional itu, Jumat, 7/10/2016.
Dikatakannya, meskipun sekolah merupakan lembaga formil untuk mengenyam pendidikan, namun tidak serta-merta anak seharian penuh berada di sekolah. Sebab, anak juga perlu beradaptasi dengan lingkungan sekitar di luar sekolah. “Apalagi, untuk siswa SD yang masih membutuhkan bimbingan dan perhatian orang tua,”ungkapnya.
Sisi positif dari kebijakan tersebut, memang terbilang perlu dilakukan. Karena, anak memang butuh kontrol dan pengawasan untuk perkembangan anak. Namun, Roslina juga mengungkapkan, Kebijakan ini harus di kaji ulang apabila akan diterapkan di Kabupaten yang berada di ujung selatan Pulau Sumatera ini. Sebab, kebijakan itu bertujuan untuk meningkatkan pengawasan bagi anak.
“Kalau di kota-kota besar, memang orang tua anak disibukkan dengan pekerjaan masing-masing, sehingga anak jadi kurang pengawasan. Tapi kalau di Lamsel, para orang tua ini berbeda. Bahkan, banyak juga yang bahkan orang tuanya mendampingi anaknya di sekolah. Apalagi kalau dirumah.” Terang perempuan yang memiliki koleksi Kain Tapis ini. (*)