Jejamo.com, Lampung Tengah – Guru honorer di sekolah dasar yang berada di wilayah barat Kabupaten Lampung Tengah, mengeluh lantaran hanya memperoleh bayaran sebesar Rp300 ribu per bulan dari pihak sekolah. Padahal untuk menggaji para honorer dapat mengunakan 15 persen dari anggaran dana Bantuan Oprasional Sekolah (BOS).
Santoso salah satu guru honorer yang berada di Kecamatan Sendang Agung mengatakan kesulitan memenuhi kebutuhan hidup lantaan hanya meperoleh honor Rp300 ribu dalam satu bulan.
“Di sekolah dasar tempat kami mengajar, para guru honorer hanya memperoleh honor tidak lebih dari Rp300 ribu. Tentu sangat tidak mencukupi untuk kebutuhan hidup kami,” ujar Santoso, Minggu, 26/03/2017.
Ia berharap Pemkab Lampung Tengah lebih memperhatikan nasib tenaga pengajar honorer. Bisa dengan memplot dana APBD untuk menambah honor para pengajar tersebut.
Sementara itu, anggota DPRD Lampung Tengah Agus Rianto berjanji akan menindaklanjuti apa yang sudah disampaikan oleh para guru honorer tersebut. Agus yang tergabung dalam Komisi IV yang membidangi pendidikan mengatakan memperjuangkan keluhan di komisinya.
“Kami akan bahas secara khusus di komisi untuk ditindaklanjuti. Pada saat reses, saya juga menyerap aspirasi dari paratenaga honorer dan ini akan segera kami tindak lanjuti, ” jelasnya.
Agus menyayangkan di masa pemerintahan yang sedang giat mewacanakan peningkatan mutu pendidikan, salah satunya melalui program bebas buta aksara, tetapi di sisi lain nasib pengajar honorer tidak sejahtera.
“Sungguh ini sangat disayangkan, untuk itu kami selaku wakil rakyat akan memberikan masukan ke pemerintah daerah supaya bisa menggelontorkan dana khusus di luar dari bantuan dana bos untuk bisa dialokasikan sebagai tambahan gaji para guru honorer,” tandasnya.(*)
Laporan Raeza Handani, Wartawan Jejamo.com