Berita Lampung Tengah, Jejamo.com – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Lampung Tengah menggelar rapat bersama pihak terkait membahas keberatan warga Bandarjaya Timur mengenai besaran ganti rugi tanah yang terkena dampak pembangunan Tol Lampung.
Rapat yang semula untuk mencari solusi, berubah menjadi tegang saat Sumarsono, Anggota DPRD Lampung Tengah dari PDIP keluar dari ruang rapat. “Saya rasa rapat cukup sampai disini. Saya walkout,” tegas Sumarsono dengan lantang di depan forum rapat.
Kepada jejamo.com, Sumarsono mengatakan, bahwa alasannya meninggalkan ruang rapat dikarenakan tim PPK dari Provinsi Lampung tidak dapat memberikan jawaban atas pertanyaan masyarakat terkait nominal ganti rugi yang dikeluarkan oleh Tim Apraisal.
“Kalau masalah sosialisasi, masyarakat sudah mengerti, yang dipertanyakan masyarakat itu nominal ganti rugi. Harga pasaran tanah disana Rp100 ribu permeter. Tetapi malah diberikan harga Rp 35 ribu, ini kan tidak masuk akal,” kata Sumarsono, Kamis, 8/10/2015.
Sumarsono menambahkan, rapat ini tidak menghasilkan solusi apapun. Ia meminta masyarakat yang menolak besaran ganti rugi lahannya agar mengumpulkan data-data kepemilikan tanahnya.
Jika data itu sudah lengkap maka akan dibawa ke Jakarta. Selain itu, PPK juga diminta untuk memfasilitasi masyarakat agar bisa bertemu dengan Tim Apraisal.(*)
Laporan Raeza Handani, Wartawan jejamo.com, Portal Berita Lampung Terbaru Terpercaya