Jejamo.com, Lampung Tengah – Anggota DPR RI asal Lampung Ahmad Junaidi Auly mengatakan, sosialisasi penggunaan uang elektronik sebagai alternatif alat pembayaran harus dilakukan secara lebih masif.
“Penggunaan alat pembayaran nontunai praktis akan meminimalkan kekhawatiran masyarakat terhadap uang palsu. Uang elektronik juga lebih memberikan kemudahan dalam bertransaksi,” ujar anggota Komisi XI DPR dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera ini di Bandarjaya, Lampung Tengah, bersama Kepala Bank Indonesia (BI) Cabang Lampung Aryo Setyoso, Sabtu, 27/8/2016.
Menurut Junaidi, perkembangan dunia keuangan serta transaksi yang secara kualitatif dan kuantitatif kian maju membutuhkan alat pembayaran yang efisien.
Hal ini meniscayakan masyarakat untuk lebih siap dalam mengantisipasi keberadaan uang elektronik sebagai bagian dari gerakan nasional uang nontunai.
Ia juga berharap, pada masa mendatang produk uang elektronik ini akan dapat dilakukan pada transaksi apa pun.
Kepala BI Cabang Lampung Aryo Setyoso mengungkapkan, penggunaan uang elektronik sudah tidak asing lagi di luar Lampung. Untuk saat ini sosialisasj ditujukan paling tidak masyarakat mengetahui keberadaan uang elektronik.
“Dengan uang elektronik itu kita tidak perlu lagi menggunakan uang tunai. Akses penggunaannya juga makin mudah dan luas. Tapi kami akui, peralihan uang elektronik dari penggunaan uang tunai masih memerlukan waktu. Data terakhir di Indonesia baru ada 27% pengguna uang elektronik,” ujar Aryo.(*)
Laporan Widyaningrum, Wartawan Jejamo.com