Jejamo.com, Tanggamus – Lingkungan di sekitar rumah Dinas Bupati Tanggamus yang terletak di Pekon Kuripan, Kecamatan Kota Agung, tampak semakin tidak terawat. Kondisi ini mempertegas kesan kumuh, terutama pada bagian depan Lamban Balak yang mengalami kerusakan.
Rumput liar yang dibiarkan tumbuh subur, trotoar yang jebol, hingga jalan yang mulai berlubang menjadi pemandangan sehari-hari di area tersebut. Kondisi ini memunculkan pertanyaan di kalangan warga tentang prioritas pemerintah Kabupaten Tanggamus.
“Sebenarnya, ini sudah lama dibiarkan begini. Kayaknya dari zaman Bu Dewi, memang tidak ada perawatan,” ujar Hamzain, seorang warga setempat, Kamis, 12/12/2024.
Ironisnya, di tengah kondisi tersebut, Pemkab Tanggamus justru mengalokasikan anggaran hampir Rp5 miliar untuk pembangunan Taman Ir. Soekarno yang berada tepat di depan rumah dinas bupati. Proyek taman ini kini memasuki tahap kedua dengan nilai anggaran Rp1,9 miliar.
“Bagus sih kalau punya taman yang indah, tapi aneh juga kalau ada taman megah di depan rumah dinas bupati yang justru kumuh,” tambah Hamzain.
Ia juga mempertanyakan transparansi dan efektivitas anggaran pemeliharaan rumah dinas yang seharusnya sudah dianggarkan melalui APBD.
“Masak sih rumah dinas nggak ada anggaran perawatan? Pasti ada, tapi kenapa tidak digunakan? Trotoarnya rusak, tulisan Lamban Balak hilang sebagian, jalan di depannya pun berlubang. Tapi ya, kondisi jalan di Tanggamus memang banyak yang belum diperbaiki,” ungkapnya.
Warga berharap ke depannya Kabupaten Tanggamus dapat lebih memperhatikan aspek perawatan fasilitas umum, termasuk rumah dinas bupati, agar sesuai dengan citra pelayanan pemerintah. (*)
