Berita Nusantara, jejamo.com – Tujuh orang pramuka yang sedang berkemah disambar petir. Empat orang dilaporkan meninggal sedangkan tiga lainnya masih mendapat perawatan medis. Sabtu, 8/11/2015.
Bumi Perkemahan Palutungan Desa Cisantana, Kecamatan Cigugur, Kabupaten Kuningan mendadak geger saat hujan baru saja membasahi tanah. Tujuh orang anggota pramuka yang sedang berkemah tiba-tiba tergeletak setelah petir menyambar mereka.
Salah seorang saksi mata Wawan Suwandi, 35 tahun, pembimbing dari SMA Negeri 1 Jamblang mengatakan, saat it dirinya masih membenahi kondisi tenda yang bocor karena hujan.
Sekitar pukul 12.30 WIB tiba-tiba suara petir mengelegar. Karena takut, ia kemudian berteduh di Mushola yang ada di sekitar lokasi. Tak lama petir menyambar lagi dan tiba-tiba saja tujuh orang sudah terkapar di tanah.
“Beberapa orang langsung tergeletak di tanah,” ujar Wawan. Seperti dilaporkan Tempo.
Mereka yang tersambar pentir sebanyak ada tujuh orang. Satu diantarnaya tewas di tempat. Tiga korban lagi menghembuskan meninggal setelah dibawa ke rumah sakit. Identitas korban yang tewas adalah Dean Andika dan Andrian yang merupakan siswa siswa SMAN 1 Jamblang, serta dua lagi Budiyanto dan Arif Budiman yang merupakan alumni dari sekolah tersebut.
Sedangkan tiga korban yang selamat masing-masing adalah Nurhalizah dan Anisa siswa SMAN 1 Jamblang, serta Farhat, mahasiswa Universitas Muhammadiyah.
Berdasarkan keterangan saksi, ada dua rombongan yang berkemah di Paluntungan. Rombongan pertama berasal dari kelompok pecinta alam SMA Negeri 1 Jamblang, Kabupaten Cirebon. Mereka sudah berada di sana sejak Jumatt lalu.
Sedangkan rombongan kedua adalah kelompok Mahasiswa Jurusan Tehnik Informatika Universitas Muhammadiyah Cirebon. Kedua kelompok ini rencananya akan mengakhiri masa perkemahan pada hari Minggu ini.
Sementra itu, Wakil Kepala Kepolisian Resor Kuningan Komisaris Dian Setyawan membenarkan tentang musibah itu. Saat kejadian cuaca di Kabupaten Kuningan memang tengah dilanda hujan deras disertai petir. Karena itu dia mengimbau agar masyarakat berhati-hati menghadapi perubahan cuaca yang terjadi saat ini.(*)
jejamo.com, Portal Berita Lampung Terbaru Terpercaya