Jejamo.com, Tulang Bawang Barat– Asisten 1 bidang pemerintahan Pemkab Tulang Bawang Barat Agus Subagiyo meminta semua pihak untuk tetap bisa melihat sisi positif BUMT Mano’Q walau pengelolaannya masih tersendat.
Agus Subagiyo mengatakan, pada setiap usaha akan menemui kendala atau masalah yang timbulnya tidak dapat diperkirakan dan bermacam, sehingga tidak baik bila terlalu pesimis memandang suatu permasalahan seolah membuat kesan usaha itu tidak berhasil.
“Penggunaan dana desa untuk menjadi BUMT (Badan Usaha Milik Tiyuh) Mano’Q yang bergerak dibidang penetasan dan pembesaran ayam berdampak positif bagi masyarakat Kabupaten Tulangbawang Barat, karena dengan adanya badan usaha tersebut akan mendorong masyarakat untuk mencari dan menciptakan suatu usaha baru dengan hasil yang cukup menjanjikan,” ujarnya Kamis, 31/8/2017.
Menurut Agus, walau roda usaha BUMT Mano’Q kini masih terhambat karena kendala alam, dengan kematian ternak dalam jumlah yang besar. Namun Badan usaha tersebut telah turut menyerap tenaga kerja daerah setempat, berarti telah mengurangi angka pengangguran dan memberikan suatu penghasilan bagi masyarakat di Bumi Ragem Sai Mangi Wawai.
“Maka diharapkan kepada pengurus Badan usaha untuk dapat bergerak kembali dan bangkit agar bidang usaha yang digeluti dapat menjadi contoh keuletan berusaha bagi masyarakat dan dapat turut membangun dan mengharumkan nama daerah dengan kemajuan usaha.”
Ia memaparkan, adanya suatu kendala atau halangan dalam suatu usaha merupakan hal yang wajar dan dengan itu diharapkan dapat menjadi suatu cambuk untuk bergerak lebih maju.
“Yang penting ke depan dapat mempelajari secara seksama guna mengetahui penyebab terjadinya angka kematian yang tinggi pada ternak dan selanjutnya makin tepat lagi dalam melangkah agar dapat mengurangi kemiskinan dan tentunya juga menumbuhkan semangat kewirausahaan.”
Agus menilai, petani maupun peternak, sebenarnya merupakan pengusaha sumber daya alam yang selama ini skala usaha mereka sangat kecil sehingga tidak pernah muncul ke permukaan.(*)
Laporan Buhairi Aidi dan Mukaddam, Wartawan jejamo.com