Rabu, November 13, 2024

Top Hari Ini

Terkini

Aura Publishing Bandar Lampung: Jangan Bergantung Royalti, Ciptakan Pasar Sendiri

Ruang pajang Aura Pubslihing di kompleks Universitas Lampung. | Ist
Ruang pajang Aura Pubslihing di kompleks Universitas Lampung. | Ist

Jejamo.com, Bandar Lampung – Para penulis diminta untuk tak melulu bergantung pada royalti. Pasalnya, diprediksi, nilai royalti sebanyak 10 persen tak banyak berubah. Bahkan, angka ini bisa bertahan dalam jangka waktu yang lama.

“Buku saat ini sudah mengalami banyak pergeseran sehingga besarnya royalti tidak menjadi pertimbangan utama seorang penulis. Angka 10% adalah angka yang masih terus dipertahankan oleh penerbit,” ujar pemilik Aura Pubslihing Ikhsan kepada jejamo.com pada Hari Buku Nasional, Selasa, 17/5/2016.

Meskipun demikian, kata dia, selayaknya penulis bisa mendapatkan lebih dari 10 persen, bisa bertahap sampai 25 persen. Menurut Ikhsan, tentu harus dicarikan dari sumber lain.

“Misalnya sponsor dari pihak-pihak yang memiliki kesamaan visi dari konten yang ada. Rasanya sulit untuk menambah royalti penulis dengan mengurangi biaya produksi karena trennya terus naik,” ujarnya.

Menurut Ikhsan, paling banyak biaya pada distribusi dan konsinyasi bagi toko buku. Terlebih dominasi toko buku besar yang mematok angka hingga 50 persen dari harga jual menjadikan nilai royalti tak kunjung membaik.

“Dengan kemajuan IT, memungkinkan untuk secara bertahap mengurangi atau bahkan menghilangkan ketergantungan kepada toko buku mayor. Kita hidupkan toko-toko buku di daerah yang dikelola langsung oleh rakyat. Bisa enggak seperti Go-Jek dan sejenisnya untuk buku,” pungkas Ikhsan.

Aura Publishing sendiri adalah sebuah penerbit independen di Bandar Lampung. Penerbit ini banyak membantu penulis muda dalam melahirkan karya.(*)

Laporan Adian Saputra, Wartawan Jejamo.com

Populer Minggu Ini