Selasa, Desember 17, 2024

Top Hari Ini

Terkini

Balai Karantina Pertanian Bandar Lampung Lepas Ribuan Burung di Taman Hutan Rakyat Wan Abdurrahman

Pelepasliaran burung hasil selundupan di Taman Hutan Raya Wan Abdurrahman. | Andi Apriyadi

Jejamo.com, Bandar Lampung – Balai Karantina Pertanian Kelas I Bandar Lampung melepasliarkan ribuan ekor burung hasil selundupan di Taman Hutan Rakyat (Tahura) Wan Abdurrahman, Bandar Lampung, Minggu, (10/11/2019).

Kepala Balai Karantina Kelas I Bandar Lampung Badan Karantina Kementerian Pertanian Muh Jumadh melalui Kasi Karantina Hewan BKP Kelas I Bandar Lampung Herwintarti mengatakan, sebanyak 3.029 ekor burung ini diserahkan kepada BKSDA Wilayah III Lampung dan lepasliarkan setelah dinyatakan negatif avian influenza dengan pengujian rapid test oleh Balai Karantina Pertanian Kelas I Bandar Lampung.

“Ribuan burung ini hasil selundupan yang digagalkan oleh Balai Karantina Pertanian Bandar Lampung dan Kepolisian Sektor Kawasan Pelabuhan (KSKP) Bakauheni dibantu FLIGHT Protecting Indonesia’s Birds dari angkutan mobil Isuzu Panther bernopol B 1071 BYY, pada Sabtu malam, (9/11/2019),” ujarnya.

Herwintarti menuturkan, ribuan ekor burung yang disita sebanyak 21 jenis di antaranya burung ciblek 1.840 ekor, gelatik 280 ekor, jalak kebo 120 ekor, perkutut 70 ekor, kolibri 25 ekor, pleci 320 ekor, cucak Ijo 17, cucak ranting 30, air manjur 9, kolibri ulung 35, poksai mandarin 29, kutilang sutra 70, kinoi 48, crucuk 40, samperling 15, tledek 9, punai 6, prenjak 31, srindit 75, gelatik belong 12, dan sirih-sirih 11 ekor.

“Selanjutnya ribuan burung akan dilepasliarkan ke Taman Hutan Rakyat (Tahura) Wan Abdurrahman,” tuturnya.

Menurut Herwintarti, ribuan burung yang disita ditempatkan dalam 37 dus dan 78 keranjang. Kemudian dibawa menggunakan mobil melewati pengeluaran Seaport Interdiction Pelabuhan Penyeberangan Bakauheni, Lampung Selatan.

“Burung-burung ini berasal dari Pekanbaru dan akan dikirim ke Jalan Pahlawan, Desa Cibinong, Gunung Sindur Bogor,” terangnya.

Dia menambahkan, ribuan burung ditahan setelah diserahterima oleh KPKP Bakauheni lantaran tidak memiliki dokumen sesuai pasal 6 ayat a dan c Undang-undang No 16 Tahun 1992 tentang Karantina Hewan. Saat ini juga pihaknya masih dalam menyelidiki terhadap pelakunya.

“Saat ini satu orang pelaku masih dalam penyelidikan dari tim investigasi Balai Karantina Kelas I Bandar Lampung. Tetapi yang jelas pemilik akan terancam tindak pidana pelanggaran UU no.16 tahun 2019 pasal 6 ayat a dan c dengan ancaman 3 tahun penjara dan denda Rp150 juta,” pungkasnya. [Andi Apriyadi]

Populer Minggu Ini