Jejamo.com, Tanggamus – Hujan deras yang mengguyur Kecamatan Kota Agung dan sekitarnya Jumat sore, 24/5/2024, mengakibatkan aliran sungai Kedaung pindah dan merusak perkebunan warga.
Salah satu warga mengatakan, hujan mengguyur pedukuhan Kedaung Batubalai sekitar pukul 17:00 WIB, disusul banjir besar yang merusak tanggul sungai. Tidak sampai di situ, banjir juga merusak kebun warga di sisi kiri dan kanan sungai, bahkan aliran sungai pindah ke badan jalan.
Menurut dia, luapan banjir sungai Kedaung menggerus badan jalan milik Pemprov Lampung. Akibatnya, pengguna jalan yang melintas terhambat dan harus ekstra hati-hati, terlebih kendaraan besar bermuatan berat.
“Kamj menduga banjir ini dampak dari penambangan gunung batu di hulu sungai Kedaung, karena serpihan pecahan batunya mengakibatkan pendangkalan sungai,” imbuh si warga, Sabtu, 25/5/2024.
Dirinya berharap Pemkab Tanggamus dalam hal ini Dinas Lingkungan Hidup dan Pertambangan bisa turun ke lapangan melihat langsung kegiatan penambangan. “Ada puluhan titik penambangan batu di sana, selama ini tidak ada kontribusinya buat warga, seperti untuk membantu pembangunan masjid atau lainnya,” ujarnya.
Terpisah, Budi Waseso, Kasi Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Tanggamus mengatakan, pihak BPBD sudah melihat langsung ke lokasi dan nantinya akan melakukan pengerukan sungai dan membuat tanggul.
“Kewenangan kami sebatas pengerukan untuk memindahkan aliran sungai agar tidak melewati badan jalan, tetapi menunggu alat selesai membuka akses badan jalan yang tertimbun longsor di Kecamatan Ulubelu,” kata Budi saat dihubungi melalui sambungan telepon.
Dari pantauan Jejamo.com, terdapat 9 titik bencana banjir dan longsor dampak hujan lebat semalam di antaranya di Kecamatan Kota Agung Timur, Kota Agung Barat, Wonosobo, Bandar Negeri Semuong, dan Talang Padang. Sementara longsor ada di tiga kecamatan yak Air Naningan, Ulubelu, dan Pulau Panggung. (*) (Zairi)