Berita Lampung Tengah, Jejamo.com – Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Lampung Tengah angkat bicara terkait pemadaman listrik yang terus berlangsung sampai saat ini. HIPMI menilai pemadaman listrik menyebabkan pengusaha merugi.
Ketua HIPMI Lampung Tengah Habibi Agung mengatakan, hingga saat ini belum menerima laporan terkait dampak dari pemadaman listrik yang dirasakan oleh para pengusaha, salah satunya usaha foto copy.
Pihaknya juga sudah berusaha untuk melakukan komunikasi kepada penyedia layanan, hasilnya PLN beralasan bahwa debit listrik di dominasi dari PLTU yang kondisinya sedang dalam pemeliharaan.
Ia menambahkan, selain kondisi PLTU yang buruk, kabut asap dan musim kemarau juga masih menjadi alasan PLN untuk melakukan pemadaman bergilir yang sangat merugikan pengusaha.
Dia berharap pemerintah daerah juga turun tangan mengatasi masalah ini.”Harapan saya pemerintah tergerak hatinya untuk merespon apa yang menjadi keluhan masyarakat terkait pemadaman listrik yang setiap harinya bisa tiga sampai empat kali pemadaman,” ujar dia.
Sebelumnya diberitakan, pemadaman listrik yang kerap dilakukan PLN, berdampak buruk pada pengusaha foto kopi dan warnet di Lamteng.
Menanggapi hal ini GM PLN Rayon Bandarjaya Alfiansyah mengatakan, pemadaman listrik di Lampung akan berlangsung sampai Bulan Desember 2015. Hal ini disebabkan Lampung sedang mengalami defisit tenaga listrik dan masih bergantung pada suplai dari Sumbagsel (Palembang).
Ia menjelaskan, pembangkit listrik di Lampung yakni PLTU Tarakhan 3 dan 4 saat ini sedang dalam masa pemeliharaan. Diprediksi pemadaman bergilir masih akan terjadi hingga bulan Desember. (*)
Laporan Raeza Handani, wartawan Jejamo.com, Portal Berita Lampung Terbaru Terpercaya.