Jejamo.com – Suatu masjid di selatan Kota Graz, Austria sedang dalam tahap pembangunan. Namun pada Jumat, 6/5/2016, warga setempat dikejutkan dengan penampakan dua kepala babi dan olesan darahnya di puncak menara bangunan ibadah umat Islam tersebut.
Akibat insiden ini, seorang pria tercatat sebagai warga negara asli Austria telah ditahan. Menurut keterangan Menteri Dalam Negeri Johanna Mikl-Leitner, selama 2015 ada kenaikan sebesar 54 persen pada perderakan ekstrimis dan insiden rasis, mulai dari vandalisme dan serangan kebencian terhadap orang asing.
“Serangan ini tidak hanya sebuah serangan terhadap masjid kami. Akan tetapi lebih dari itu, tindakan ini telah menyerang seluruh komunitas keagamaan, para pengikutnya dan kebebasan beragama,” demikian tanggapan Pusat Islamis Graz di Facebook (FB), seperti dikabarkan okezone.com, Sabtu (7/5/2016).
Di Eropa, Austria menjadi salah satu yang menerima kedatangan pengungsu terbanyak. Mereka datang dari negara-negara Islam seperti Turki dan Mesir. Kondisi inilah yang membuat pemeluk Islam di Austria semakin meningkat. Terutama sejak 1991, di mana terdapat sedikitnya 339 ribu Muslim menetap di negara tersebut.
Meski penduduk Muslim semakin banyak, namun negara yang memiliki populasi 8,2 juta penduduk itu, tetap didominasi oleh penganut agama Katolik, yang mencapai 74 persen jumlahnya.(*)